Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumat Agung Pun Refleksikan Pemilu

Kompas.com - 10/04/2009, 16:38 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com — Perayaan Jumat Agung oleh umat Katolik Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (10/4), pun dikemas melalui prosesi jalan salib kontemporer yang antara lain merefleksikan pemilu.
     
"Konteksnya tidak lepas dari pemilu. Pada perayaan Jumat Agung, umat diajak untuk merefleksikan pemilu dengan berbagai kekurangan, tapi juga menyimpan berbagai harapan," kata moderator Kepemudaan Kevikepan Kedu, Romo Heribertus Suprihadi, Pr.

Jumat Agung untuk mengenang wafat Yesus Kristus di kayu salib sebagai salah satu rangkaian dari Tri Hari Suci Paskah, yakni Kamis Putih, Jumat Agung, dan Minggu Paskah.

Perayaan Jumat Agung oleh ratusan umat Katolik Santo Antonius Muntilan dikemas oleh kaum muda dalam prosesi doa dengan tajuk "Jalan Salib Kejujuran Edisi Pemilu."

Prosesi itu mengisahkan suasana batin umat atas penderitaan Yesus yang memanggul salib hingga wafatnya melalui 14 stasi yang dibangun secara kontemporer di kompleks Museum Misi Katolik Keuskupan Agung Semarang di Muntilan dan Gereja Paroki Santo Antonius Muntilan.

Setiap stasi yang menggambarkan secara kontemporer perjalanan salib Yesus itu dihias dengan berbagai properti dan tulisan, termasuk performance art pengibaran bendera Merah Putih.

Di setiap stasi, sekelompok pemuda melakukan performance art antara lain refleksi tentang pemilu, kepemimpinan, dan kondisi aktual kehidupan bangsa serta negara.

Prosesi doa yang dibuka oleh Pimpinan Gereja Paroki Santo Antonius Romo Subagyo, S J, itu diiringi dengan lantunan sejumlah lagu kebangsaan dengan iringan musik biola dan tabuhan drum.

Penulis naskah Jalan Salib Kejujuran Edisi Pemilu adalah A Raka Setiaji dan F Budi Sutrisno.

Sebuah salib kontemporer berukuran tinggi sekitar tiga meter diusung sejumlah pemuda sambil melakukan performance art memasuki Gereja Santo Antonius, lalu diletakkan di depan altar utama.

Salib yang terbuat dari tatanan limbah kayu dan batu dengan patung Yesus tersalib dari anyaman tali plastik itu karya pemuda setempat, Dinar Irawan.

Salib itu telah diarak berkeliling dari Seminari Menengah Mertoyudan, Kabupaten Magelang, sejak bulan Februari 2009, lalu singgah di sejumlah gereja paroki di Kedu, dan akan berakhir di Pertapaan Biara Trapis, Rawaseneng, Kabupaten Temanggung, pada bulan November 2009 dalam rangka peringatan Tahun 2009 sebagai Tahun Kepemudaan di Keuskupan Agung Semarang.
     
Setiap umat yang mengikuti prosesi jalan salib Jumat Agung di Gereja Santo Antonius Muntilan itu melakukan penghormatan dengan mencium kaki Yesus yang disalib.

Setelah itu, umat keluar dari gereja dan satu per satu menuliskan permohonan atau aspirasinya dalam secarik kertas, lalu memasukkan ke dalam sebuah kotak yang diibaratkan sebagai kotak suara.

Mereka juga membubuhkan tanda centang dari jarinya yang telah diberi cat air berwarna merah di kanvas berukuran relatif besar dengan lukisan wajah Yesus dan bertuliskan "Akulah pilihanmu".

"Segala kecemasan dan harapan yang baru atas Indonesia itu, termasuk melalui pemilu, kita satukan menjadi jalan salib Yesus," kata
moderator Kepemudaan Kevikepan Kedu, Romo Heribertus Suprihadi, Pr.

Sementara itu, Raka Setiaji, selaku penulis naskah, mengatakan, prosesi jalan salib kontemporer itu antara lain dengan latar belakang refleksi menyangkut komitmen para calon pemimpin atas pembangunan bangsa.

Selain itu, katanya, refleksi atas keraguan masyarakat untuk memberikan pilihan kepada figur kepemimpinan bangsa pada masa mendatang.

"Para calon ingin menarik simpati melalui berbagai pendekatan dan janji-janji, sedangkan rakyat ragu melihat profil calon mereka, apakah benar mereka konsisten membangun keluarga bangsa ini menjadi lebih baik atau hanya menabur kebusukan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com