Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memulangkan Suku Rohingya Bukan Solusi Terbaik

Kompas.com - 13/03/2009, 20:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mengembalikan suku Rohingya ke negara asalnya bukanlah satu-satunya solusi yang tepat. Pendekatan humanis adalah cara yang lebih tepat untuk mencari pemecahan masalah pengungsi tersebut.

Demikian dikatakan Koordinator Indonesia's NGO Coalition for International Human Right Advocacy, Rafendi Djamin, di Jakarta, Jumat (13/3). "Mengembalikan suku Rohingya ke negara asalnya bukanlah tindakan yang terbaik. Apa ada jaminan kalau di negaranya mereka akan lebih baik?" kata Rafendi.

Rafendi menambahkan, masalah pengungsi ini bukan sekadar masalah penyelundupan manusia dan jika pengungsi tersebut ingin dipulangkan maka niat tersebut harus datang dari pengungsi sendiri. "Mereka tidak akan nekat meninggalkan negaranya dan mempertaruhkan nyawa kalau tidak mendapat tekanan yang hebat di negaranya," terang Rafendi.

Untuk menangani masalah ini, pemerintah harus membuka akses bagi UNHCR dalam penanganan suku Rohingya ini. "Hak-hak dasar pengungsi tersebut harus diperhatikan. Bagaimana cara menyelesaikan pengungsi ini juga butuh bantuan dari UNCHR dan bantuan adari LSM dalam dan luar negeri, karena membutuhkan riset yang mendalam," jelas Rafendi.

Sebagai informasi, Rafendi juga menjelaskan bahwa sejak bulan Desember lalu suku Rohingya yang berjumlah sekitar 400 orang mengungsi di daerah Sabang dan Kabupaten Pidi, Aceh.

Suku Rohingya adalah pengungsi dari Myanmar, mereka tidak mempunyai dokumen, dan kebanyakan bertempat tinggal di daerah Banglades atau Myanmar.

"Jadi sebenarnya pemerintah Banglades dan Myanmar juga bertanggung jawab, walaupun tidak mempunyai identitas, suku Rohingya juga tinggal di daerah mereka," tambah Rafendi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com