Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Muda Menebar Harapan Terhadap Ciliwung

Kompas.com - 28/02/2009, 18:44 WIB

JAKARTA, SABTU - Puluhan siswa SMP maupun SMA beserta guru dan orang tua berkumpul di lantai 1 Gedung Kompas Gramedia di kawasan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (28/2). Mereka menyaksikan sepuluh rekan mereka yang menjadi finalis beradu ide dan gagasan dalam rangka lomba karya tulis bertajuk 'Ciliwung Impianku' yang diselenggarakan harian Kompas.

Meski diselenggarakan sederhana, proses seleksi ini memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk peduli kepada kondisi lingkungan, terutama Sungai Ciliwung yang nasibnya sungguh memprihatinkan hingga hari ini.

Sepuluh siswa yang beradu gagasan ini berasal dari berbagai wilayah satelit DKI Jakarta, seperti Bekasi, Depok dan Bogor. Karya mereka dipilih sebagai finalis dari total 729 karya tulis yang masuk ke Redaksi Kompas hingga tanggal 15 Februari lalu.

Hari ini, mereka diminta untuk mempresentasikan hasil pemikiran mereka di depan lima dewan juri dari Redaksi Kompas. Mereka diajak berpikir keras untuk mewujudkan Ciliwung yang menjadi impian mereka.

"Ciliwung sebenarnya memiliki banyak potensi untuk dikembangkan menjadi transportasi air, meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pariwisata dan usaha mandiri," ujar Rukan Faiz Nur Rabbani dari SMA Negeri 1 Bogor, yang menulis karya tulis berjudul 'Ciliwung: Solusi Masalah Urban'.

Erina Damayanti Ligin dari SMP Pax Ecclesia Bekasi mengharapkan Sungai Ciliwung dapat menjadi Chao Phraya River kedua. Menurut Erina, kondisi Chao Phraya River yang berada di Thailand sebelumnya juga dalam keadaan kumuh, namun karena komitmen dan tindakan pemerintah, Chao Phraya River berubah menjadi bersih dan bahkan menjadi salah satu obyek wisata andalan di Thailand.

Sementara itu, Tubagus Aditya Nugraha dari SMA Bintara Depok mengimpikan Ciliwung menjadi lebih bersih dan indah. Solusinya, mulai dari nurani diri masing-masing.

"Semua hanya butuh kesadaran, dimulai dari diri kita sendiri lalu kepada orang lain," tutur Tubagus.

Sepuluh finalis mempresentasikan ede dan gagasan mereka dengan kreatif. Sebut saja Mochmamad Danur Estu dari SMK Negeri 26 Pembangunan Jakarta yang mempresentasikan dengan metode monolog teater serta Utami Sandrayani dari SMA St Ursula BSD Tangerang yang membuat film dokumenter kondisi dan harapan masyarakat bdi bantaran Sungai Ciliwung di kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com