JOMBANG — Informasi yang diperoleh Minggu (15/2), pada hari Sabtu (14/2) praktik pengobatan Ponari ternyata hanya dibuka selama sekitar tiga jam. Adapun pada hari Minggu (15/2), murid kelas III SD ini tidak melakukan pengobatan. Padahal, ribuan warga tetap datang. Bahkan, sebagian dari mereka sudah beberapa hari bertahan di desa tersebut demi mendapatkan pengobatan.
Para calon pasien, Minggu (15/2), tampak lebih banyak daripada sehari sebelumnya. Mereka berduyun-duyun datang ke lokasi setelah mendapat kabar bahwa sejak Sabtu (14/2) sore praktik Ponari dibuka lagi.
"Kalau kemarin (Sabtu) dibuka, hari ini saya yakin juga dibuka lagi," kata Rif'atin, warga Desa-Kecamatan Bareng, Jombang.
Meskipun Minggu (15/2) siang turun hujan cukup lebat, tetapi ribuan orang tetap antre di depan tempat tinggal Ponari yang becek. Mereka membawa air dalam wadah masing-masing, menunggu kesempatan air itu dicelup batu ajaib Ponari.
Ratusan warga di antara mereka sempat menerobos pagar bambu yang mengelilingi kediaman Ponari. Mereka kemudian menadahkan wadah air masing-masing ke air hujan yang mengucur dari genting rumah Ponari. (sutono)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.