Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Sumut Minta Masyarakat Tidak Terprovokasi

Kompas.com - 03/02/2009, 22:05 WIB

MEDAN, SELASA — Gubernur Sumut Syamsul Arifin mengimbau masyarakat di daerahnya agar tetap tenang dan menjaga kedamaian menyusul aksi unjuk rasa anarkis di gedung DPRD Sumut yang mengakibatkan meninggalnya Ketua DPRD Sumut Abdul Aziz Angkat.

"Mari tetap kita jaga kedamaian karena kedamaian itu sangat mahal," katanya ketika bersama Muspida Plus Sumut mendatangi rumah duka di Jalan Eka Rasmi, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Medan, Selasa (3/2) malam.

Menurut Gubernur, kasus itu kini sepenuhnya telah ditangani pihak berwajib. Saat ini sudah ada enam orang, yang diduga otak aksi itu, yang ditahan.

"Pihak kepolisian harus menindak tegas pelaku kerusuhan itu, termasuk penanggung jawab unjuk rasa tersebut serta siapa di belakang unjuk rasa yang akhirnya merenggut nyawa tersebut," kata Gubernur Sumut Syamsul Arifin ketika membacakan hasil keputusan Rapat Muspida Plus di Medan, Selasa.

Syamsul mengaku, pihaknya sudah "mengantongi" data tentang pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam peristiwa anarkis tersebut. Meski demikian, Syamsul menegaskan, peristiwa itu tidak terkait dengan isu suku, agama, dan ras, dan mengharapkan masyarakat Sumut tidak terpancing provokasi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Insiden ini bukan menyangkut isu SARA. Karena itu, masyarakat Sumut yang hidup tenang dan damai jangan sampai terpecah belah," katanya.

Syamsul Arifin menyampaikan imbauan tersebut didampingi Kapolda Sumut Irjen Nanan Soekarna, Kajati Sumut Gortap Marbun, S.H., Danlantamal I Belawan Marsma TNI Arie H Sembiring, Pangkosekhanudnas III FHB Soelistio, Kasdam I Bukit Barisan Brigjen TNI A Yusri, Kaposwil BIN Sumut Brigjen Pol Bagus, dan Wakil Ketua DPRD Sumut Hasbullah Hadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK di Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK di Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Nasional
Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Nasional
Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Nasional
Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Nasional
Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Nasional
Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah seperti Orde Baru

Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah seperti Orde Baru

Nasional
Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com