Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Novelis Remaja Tidak Boleh Menggurui

Kompas.com - 01/02/2009, 15:52 WIB

JAKARTA,MINGGU - Remaja yang hobi menulis, tidak ada salahnya mencoba menulis novel remaja yang saat ini sedang naik daun. Hal terpenting yang harus diingat, novel tidak boleh bersifat menggurui agar diminati para pembaca. "Karena pembacanya rata-rata muda, isi novel jangan sampai menggurui," kata penulis novel Sitta Karina Rachmidiharja saat acara workshop menulis novel di Jakarta, Minggu (1/2).

Penulis yang sudah menelurkan 15 novel remaja ini mengatakan, penulis muda tidak boleh berpatokan hanya pada ide saja. Sebab, cerita dan tema novel hanya akan berkembang seputar ide yang dipikirkan. Membuka wacana lewat kejadian unik dilingkungan sekitar, teman bahkan ketika berjalan-jalan di mall bisa dijadikan bahan cerita yang sedang dibuat.

"Kejadian pertengkaran pasangan disebuah mall, bisa dijadikan sebagai cerita dengan melihat ekspresinya," tambah Sitta.

Selanjutnya, secepatnya menulis ide atau hal yang ditemukan adalah wajib. Penundaan biasanya akan berakibat kelupaan atau pengurangan ide dibanding ketika ditemukan. Penulis perlu menyiapkan catatan kecil untuk menulis ide yang ditemukan. "Jika menemukan ide atau kejadian unik segeralah tulis atau menyesal," tambahnya.

Penciptaan tokoh, lanjut Sitta, baik secara fisik dan non fisik harus secara detail diceritakan. Selain memberi karakter novel sendiri, pembaca akan bisa membayangkan dan larut dalam cerita yang disajikan. Pengenalan tokoh dalam novel juga bisa disajikan lewat prosa kalimat langsung atau kombinasi.

Sementara itu, mengingat target pembaca adalah anak muda, maka bahasa yang disajikan harus bahasa sehari di seputar remaja. Penggunaan bahasa sastra tetap harus disajikan tapi hanya pelengkap untuk mengangkat bobot cerita. "Jangan terlalu baku, agar pembaca tidak bosan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com