Laporan wartawan Kompas Winarto Herusansono
SEMARANG, KAMIS — Acara diskusi yang diselenggarakam lembaga Amerta Institute Semarang, Kamis (29/1) sekitar pukul 09.00 batal setelah diminta bubar oleh pihak Kepolisian Daerah Jawa Tengah. Diskusi untuk membahas hasil studi analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) terkait rencana pembangunan proyek pabrik semen di Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, berlangsung di Hotel Patra Jasa, Semarang.
Menurut pendamping warga Pati, Suparwadi, diskusi itu belum mulai ketika acara hendak dibuka oleh penanggungjawab, Nila. Saat diskusi akan berlangsung, mendadak kegiatan itu diminta bubar dan peserta diskusi lebih kurang 25 orang akhirnya tertib meninggalkan arena diskusi. Diskusi itu diikuti oleh peneliti dan dosen Unika Soegijopranoto, Semarang, aktivis lembaga swadaya masyarakat, perwakilan Sedulur Sikep asal Pati serta peneliti asal Yogyakarta. "Kami tidak paham kenapa diskusi itu dibubarkan oleh polisi. Katanya, pembubaran itu atas perintah gubernur," ujar Suparwadi.
Perwakilan Sedulur Sikep, Gunretno, yang banyak mengikuti proses perundingan terkait pendirian pabrik semen di Pati menuturkan, pihaknya datang bersama beberapa orang mewakili Sedulur Sikep, komunitas etnis lokal yang tinggal di kawasan Pegunungan Kendeng untuk memahamai soal Amdal yang sudah disusun oleh peneliti dari Undip Semarang. "Kami juga menyayangkan kenapa dalam keterbukaan ini, masih saja kegiatan untuk mengkritisi pembangunan kok ditutupi-tutupi," ujar Gunretno dalam bahasa kromo inggil Jawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.