Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu PM Abhisit Dapat Angin Segar

Kompas.com - 13/01/2009, 04:37 WIB

BANGKOK, SENIN - Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva, Senin (12/1), memuji kemenangan Partai Demokrat dalam pemilu parlemen sela. Kemenangan itu memberi angin segar bagi koalisi lemah yang dipimpinnya.

Dari hasil pemungutan suara yang digelar hari Minggu, koalisi pimpinan Partai Demokrat memperoleh 20 kursi dari 29 kursi parlemen yang diperebutkan. Partai oposisi Phuea Thai, yang promantan PM Thaksin Shinawatra, hanya memperoleh sembilan kursi. Partisipasi pemilih diperkirakan mencapai 60 persen.

”Hasil pemilu sela mencerminkan bahwa rakyat ingin melihat negara ini maju dan tidak lagi terpecah. (Hasil) ini juga merefleksikan mereka menghendaki pemerintah memecahkan persoalan ekonomi dan sosial secepatnya,” kata Abhisit.

Komisi Pemilu Thailand mengungkapkan, Partai Demokrat sendiri memperoleh tujuh kursi. Sebanyak 13 kursi lainnya diperoleh dari para sekutunya.

Kini, koalisi berkuasa menambah jumlah mayoritas di parlemen dari 11 suara menjadi 48 suara.

Pemilu sela digelar menyusul pembubaran Partai Kekuatan Rakyat (PPP) oleh Pengadilan Konstitusi Thailand setelah terbukti melakukan kecurangan pada pemilu Desember 2007. Para politisi PPP dilarang berpolitik sehingga sebagian anggota parlemen dari PPP harus mundur.

Kesempatan

”Hasil pemilu memperkuat posisi pemerintah. Pemilih yang paham politik ingin memberi pemerintahan saat ini kesempatan untuk bekerja.” kata analis politik, Prayad Hongtongkhum.

”Namun, politik Thailand berubah cepat. Apa pun bisa terjadi, apalagi kalau pemerintahan saat ini tidak melakukan tugasnya dengan baik,” ujarnya.

Analis juga menilai kemenangan dalam pemilu sela bisa menghapus keraguan bahwa Abhisit kurang memiliki mandat populer karena partainya tidak memenangi pemilu pada Desember 2007.

”Akan lebih mudah (bagi koalisi) untuk meloloskan undang- undang guna membantu memperbaiki ekonomi dan menangkis upaya menurunkan pemerintah,” kata Sukhum Nuansakul, pakar ilmu politik di Ramkhamhaeng University, Bangkok.

”Akan tetapi, itu tidak berarti situasi lebih stabil. (PM) mau tidak mau harus lebih banyak mengandalkan partai-partai kecil yang tentu saja memiliki agenda dan tuntutan sendiri-sendiri,” ujar Sukhum.

Partai Demokrat berkuasa setelah aksi protes antipemerintah selama berbulan-bulan mengakhiri pemerintahan PPP. (ap/afp/reuters/fro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com