Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Idul Adha, Satkorlak Harusnya Tetap Siaga

Kompas.com - 08/12/2008, 19:25 WIB

 

BANDA ACEH, SENIN - Meski merupakan sebuah lembaga kesiagaan bencana, kantor Satuan Koordinasi Pelaksana dan Ruang Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (PBP) Provinsi NAD, Senin (8/12), tutup. Sementara informasi dari beberapa daerah yang terpapar banjir di Aceh, para pengungsi banjir kekurangan bahan pangan.

Pelaksana Harian Ketua Satkorlak PBP NAD M Djakfar Juned, ketika dihubungi, Senin (8/12), mengatakan, dirin ya sudah menginstruksikan anggotanya untuk masuk pada siang hari.

"Mungkin karena ingin berlebaran dan berkumpul dengan keluarga mereka tidak masuk. Besok sudah masuk kantor kembali," katanya.

Pada saat pelaksanaan tsunami drill atau latihan kesiapsiagaan tsunami di Banda Aceh, 30 Oktober 2008 lalu, Satkorlak PBP NAD menjanjikan akan menyiagakan Pusdalops PBP selama 24 jam penuh. Termasuk melakukan pergiliran petugas jaga di ruangan tersebut.

Djakfar mengatakan, sejauh ini tidak ada perubahan yang signifikan pada data korban banjir yang terjadi di beberapa kabupaten di Aceh. Hanya terjadi perubahan di Aceh Utara saja. Tapi tidak sebanyak sebelumnya. Hanya beberapa ratus jiwa yang kembali mengungsi, katanya.

Tutupnya kantor Satkorlak dan Pusdalops PBP Provinsi NAD dimaklumi oleh Sekretaris Komisi A Bidang Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, Bahrom Moh d Rasyid. Dia mengatakan, hari raya Idul Adha merupakan hari libur yang bisa dinikmati oleh semua orang, termasuk pada staf Satkorlak dan Pusdalops Provinsi NAD. Tapi, tetap siaga. Toh, para petugas di lapangan tetap melaksanakan tugasnya. Lebaran . Jadi, harus dimaklumi. Ini di Aceh, kata Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR Aceh ini.

Berbanding terbalik dengan Bahrom, beberapa warga Banda Aceh yang dimintai pendapatnya mengenai fungsi Satkorlak dan Pusdalops PBP, Dewi (28), mengatakan, tidak sepatutnya lembaga seperti tutup karena fungsinya sangat diperlukan untuk penanggulangan bencana. "Memangnya bencana mengenal hari libur? Memangnya pengungsi juga mengenal libur?" katanya.

Anggota Komisi E Bidang Kesejahteraan Rakyat DPR Aceh Tgk Makhyaruddin Yusuf mengatakan, tidak sepatutnya tidak melaksanakan tugasnya di hari lebaran ini.

"Tidak patut tindakan seperti itu. Tidak ada istilah libur kalau sedang menghadapi bencana. Apakah bencana juga mengenal hari libur? Tentunya tidak," katanya.

Makhyaruddin mengatakan, lembaga-lembaga yang terkait dengan pelayanan umum, seperti Satkorlak dan Pusdalops, rumah sakit, perusahaan listrik negara, pemadam kebakaran dan pusat kesehatan masyarakat, sudah seharusnya tetap dalam kondisi siap siaga menghadapi bencana yang tiba-tiba. Bila tidak bisa masuk dalam satu hari penuh, katanya, seharusnya lembaga seperti ini bisa memberlakukan kerja bergilir seperti yang dilakukan oleh kepolisian.

Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR Aceh ini mencontohkan menjangkitnya wabah demam berdarah dengue di salah satu kecamatan di Aceh Besar. Pihak puskesmas, katanya, beralasan tidak bisa melakukan pengasapan karena tidak memiliki petugas karena sedang libur dan melaksanakan meugang. "Apakah wabah bisa berhenti libur selama dua atau tiga hari menunggu meugang selesai? Ini harus diperbaiki," katanya.

Dia menyatakan, selama ini dirinya menilai kinerja Satkorlak, baik di tingkat provinsi maupun daerah kabupaten/kota, masih sangat lambat dalam menanggapi kejadian darurat, seperti bencana. Dia mendesak agar gubernur atau wakil gubernur sebagai ketua harian satkorlak, untuk mengubah sistem kerja di satkorlak agar bisa lebih tanggap terhadap bencana.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com