Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabupaten Bandung Terendam

Kompas.com - 05/12/2008, 03:00 WIB

”Tahap III nantinya hanya berupa pengerukan untuk memperbesar kapasitas sungai. Kali ini tanpa ada pelurusan karena bentuknya tidak berkelok seperti Sungai Citarum,” kata Mudjiadi.

Khususnya di wilayah selatan, sumber banjir berasal dari limpasan Sungai Citarum ke kawasan permukiman di tepian sungai.

Banjir kali ini juga mengakibatkan 18 sekolah dan 16 masjid tergenang. Warga yang rumahnya terendam mengungsi antara lain ke Taman Kota Baleendah, Kantor Dewan Perwakilan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kabupaten Bandung, dan beberapa masjid yang lokasinya lebih tinggi.

Daerah selatan Kabupaten Bandung, yaitu Kecamatan Baleendah dan Dayeuhkolot, merupakan daerah paling parah terkena dampak banjir. Total rumah yang tergenang di daerah ini mencapai 10.300 rumah dan limpasan air mencapai pusat kecamatan hingga melumpuhkan aktivitas warga.

Menurut Camat Dayeuhkolot Tata Irawan, air naik sejak pukul 04.00. Diduga luapan air berasal dari daerah lain, seperti dari Kecamatan Majalaya dan Kota Bandung. ”Di daerah ini hujan turun tidak terlalu deras. Informasi yang kami dapatkan, hujan memang turun deras di wilayah kota serta wilayah timur,” kata Tata.

Di Kecamatan Baleendah, banjir menggenangi pusat kota dan sebuah pompa bensin, SPBU 34-40307. Banjir juga memutus Jalan Anggadireja dan Jalan Andir yang menjadi penghubung antarkecamatan.

Menurut Tata, kecamatan sudah membuka dapur umum dan posko kesehatan keliling. Bantuan juga mulai mengalir berupa bantuan beras 1,1 ton dari Kepolisian Resor Bandung untuk warga Kecamatan Baleendah. Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Rahardja memberikan bantuan air bersih kepada Kelurahan Baleendah.

Tasikmalaya

Hujan deras yang mengguyur Tasikmalaya sejak Rabu sore hingga Kamis dini hari juga mengakibatkan banjir dan longsor. Banjir melanda Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, sedangkan longsor terjadi di Kampung Sunabana, Desa Mulyasari, Kecamatan Salopa.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Jawa Barat, Jaya Wijaya mengatakan, curah hujan di Jabar masih tergolong normal, rata-rata 101-300 milimeter per hari selama November 2008.

Banjir yang melanda sejumlah daerah di Jabar, khususnya di Bandung Selatan, diperkirakan lebih dikarenakan aliran air Sungai Citarum yang tersumbat dan alurnya yang berkelok-kelok. (ELD/ADH/MHF/REK)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com