JAKARTA, KAMIS — Direktur Jenderal Perkeretaapian Wendy Aritenang mengatakan, Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) telah menyetujui program pembangunan Double Double Track (DDT) Manggarai-Jatinegara-Bekasi-Cikarang dan diharapkan pada Januari 2009 masuk tahap prakualifikasi.
"Proyek DDT yang sempat tertunda selama enam tahun karena permasalahan ganti rugi tanah, kini sudah dapat diselesaikan dan pihak JICA telah menyetujui untuk dimulai prakualifikasi Paket A (pembangunan DDT dari Manggarai - Jatinegara) tadi pagi," kata Wendy Aritenang setelah mengunjungi pembangunan elektrifikasi antara Stasiun Serpong-Parung Panjang-Maja Kabupaten Lebak, Kamis (4/12).
Menurut Wendy, untuk program Paket A yakni pembangunan DDT Manggarai- Jatinegara pertengahan Desember akan memasuki tahap prakualifikasi dan pada pertengahan Januari 2009 akan dimulai pekerjaan konstruksi. Ia mengatakan, pembangunan Paket A, DDT Manggarai-Jatinegara akan menelan biaya sebesar 24,4 miliar yen.
Sementara itu, untuk Paket B1 yang merupakan pembangunan DDT dan elektrifikasi Jatinegera-Bekasi akan dilaksanakan pada tahun berikutnya dengan biaya sebesar 12,6 miliar yen. Dan pada tahun 2012 diharapkan akan dilanjutkan Paket B2 pembangunan DDT dan elektrifikasi Stasiun Bekasi-Cikarang dengan biaya sebesar 21,6 miliar yen.
"Pembangunan proyek ini sempat terhambat karena masalah ganti rugi tanah dan baru-baru ini sudah diselesaikan oleh pemerintah. Pemerintah telah melakukan kesepakatan dengan pemilik tanah dan PT KA, dan pembayarannya segera dilaksanakan dalam waktu dekat," kata Wendy.
Dalam pembangunan DDT antara Manggarai-Cikarang, bertindak sebagai konsultan adalah JICA, sementara pembiayaannya melalui Japan Bank for International Cooperation (JBIC).
Elektrifikasi Serpong-Maja
Dalam kesempatan tersebut, Wendy juga mengatakan, untuk memenuhi permintaan terhadap angkutan KA di daerah barat, pemerintah tahun 2008 sudah menambah pembangunan elektrifikasi angkutan KRL antara Serpong sampai Parung Panjang sepanjang 12 km. "Selama ini KA listrik untuk daerah barat yang selama ini hanya sampai Serpong untuk awal tahun 2009 diharapkan sudah dapat beroperasi," katanya.
Elektrifikasi Serpong-Parung Panjang itu merupakan proyek pengembangan jalur barat KA Jabotabek tahun 2008 dengan nilai Rp 163 miliar. Dan untuk Parung Panjang hingga ke Maja sepanjang 20 km diharapkan akan selesai pada tahun 2010. Untuk pengembangan jalur ini, katanya, PT KA sudah menyediakan dua rangkaian KRL.
Dengan tersedianya angkutan KRL tersebut, daerah Parung Panjang dan Maja Kabupaten Lebak menjadi daerah berkembang dan diharapkan pula akan disusul dengan adanya pembangunan perumahan di daerah tersebut.
Untuk beroperasi angkutan KRL, antara Stasiun Serpong-Parung Panjang juga telah dibangun shelter-shelter di antara shelter Rawabuntu dan Jurangmangu yang kini masih dalam tahap penyelesaian. Jurangmangu dan Rawabuntu merupakan daerah yang kini banyak pembangunan perumahan sehingga dengan adanya shelter ini diharapkan akan mempermudah hubungan ke Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.