Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DIY Optimistis Omzet Trans Jogja Rp15 Miliar

Kompas.com - 04/12/2008, 19:04 WIB

YOGYAKARTA, KAMIS - Target pendapatan bus patas Trans-Jogja pada tahun 2009 disepakati sebesar Rp 15 miliar. Meskipun target itu dianggap tidak realistis oleh legislatif, namun Dinas Perhubungan DI Yogyakarta sebagai penanggung jawab Trans-Jogja, optimistis target itu akan tercapai.

Target pendapatan itu disepkati dalam rapat kerja pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi DIY 2009, Kamis (4/12) di DPRD DIY antara Komisi B dengan dinas-dinas di lingkungan Pemprov DIY. Rapat itu dipimpin secara bergantian oleh Ketua Komisi B Basuki Rakhmat dan Wakil Ketua Komisi B Nur Achmad Affandi.

Target pendapatan Trans-Jogja tahun 2009 tersebut ditetapkan sama dengan target tahun 2008. Nur Achmad dalam rapat itu meminta Dinas Perhubungan DIY tidak menetapkan target pendapatan Trans-Jogja berdasarkan insting, namun berdasarkan survei dan data yang akurat. Sebab, berdasarkan pengalamanan selama operasi onal tahun 2008, target itu sulit dicapai.

"Apalagi, tidak semua bus Trans-Jogja sekarang beroperasi. Sebanyak enam bus dikandangkan sebagai cadangan, sehingga jumlah bus yang beroperasi hanya 48. Proyeksi harus didasarkan pada perhitungan yang logis, jangan kira-kira," katanya.

Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan DIY Sigit Haryanto mengatakan, target pendapatan Trans-Jogja per bulan adalah Rp 1,25 miliar. Pihaknya optimistis target itu akan tercapai karena sejak Juni terus terjadi peningkatan penumpang. Sehingga tahun 2009 kami berani mentargetkan pendapatan Rp 15 miliar.

Tahun 2008 targetnya ditetapkan Rp 15 miliar namun tidak tercapai karena ada kemunduran dalam operasional Trans-Jogja. Trans-Jogja baru dioperasikan akhir bulan Februari. "Jadi, perhitungan target itu bukan berdasarkan angka fiktif namun didasarkan pada tren kenaikan jumlah penumpang," katanya.

Sejak dioperasikan hingga bulan November pendapatan Trans-Jogja tercatat mencapai sekitar 10 miliar. Pendapatan tertinggi adalah pada hari Sabtu-Minggu sekitar 50 juta per hari, sedangkan pada Senin-Jumat pendapatan rata-rata Rp 30 juta per hari. Sigit mengatakan, penumpang terpadat adalah pada jalur 1A yaitu dari Terminal Prambanan-Tugu- Maliboro dan jalur 1 B yaitu dari Terminal Prambanan-Pingit-UGM tingkat keterisian penumpang mencapai 43 persen.

Sigit menyatakan, jalur-jalur yang sepi akan dikurangi dan mengoptimalkan jalur ramai. Pihaknya juga akan membuat rute-rute baru melewati sekolah-sekolah sehingga bisa meningkatkan penumpang pelajar. Hal itu selain meningkatkan pendapatan juga untuk melayani pelajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com