Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang Usaha Briket Sampah Makin Terbuka Lebar

Kompas.com - 18/11/2008, 20:31 WIB

BANTUL, SELASA - Semakin mahalnya harga minyak tanah setelah program konversi gas digulirkan, membuat peluang usaha briket sampah makin terbuka lebar. Masyarakat seharusnya bisa menangkap peluang tersebut mengingat ketersediaan bahan baku sangat memadai.

Hal itu diungkapkan Basriyanta, dosen Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), dalam pelatihan pengolahan sampah menjadi briket, di Balai Desa Gilangharjo, Pandak Bantul, Selasa (18/11). "Saat inilah waktu yang tepat mengembangkan usaha usah briket sampah, karena peluang besarnya cukup tinggi," katanya.

Menurutnya, dengan ditariknya minyak tanah bersubsidi membuat sebagian masyarakat akan beralih ke bahan bakar alternatif yang lebih murah. Salah satunya adalah briket sampah. Di daerah pedesaan, potensi sampah organik tergolong besar. "Selama ini sampah organik hanya dibuang begitu saja. Padahal, sampah-sampah itu bisa diolah menjadi barang komersial," katanya.

Untuk membangun usaha pembuatan briket sampah, lanjut Basiyanta, masyarakat bisa membuat kelompok usaha. Lewat kelompok dana yang dikeluarkan untuk modal akan lebih ringan. "Modalnya tidak terlalu besar karena bisa menggunakan peralatan-peralatan sederhana seperti drum dan pipa untuk alat pengepresan," katanya.

Muryanto pembicara lainnya mengatakan, proses pembuatan briket sampah diawali dari pembakaran sampah hingga menjadi arang. Selanjutnya arang digiling lalu dicampur dengan perekat dan dicetak. Agar tampilan menarik, briket-briket itu dikemas dalam plastik yang sudah diberi label.

"Cetakannya bisa bermacam-macam tergantung selera seperti kubus, silider, atau persegi panjang. Harga jualnya berkisar Rp 2.000-2.500 per kilogram," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com