Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Siap-siap "Ngutang" Lagi

Kompas.com - 10/11/2008, 06:37 WIB

Di awal tahun 2008, yield SBN Indonesia bertenor sepuluh tahun sempat melonjak ke level 12 persen per tahun. Namun, pada pertengahan Oktober 2008, naik lagi ke posisi 20 persen per tahun. Imbal hasil setinggi itu sangat jauh dari suku bunga pinjaman lunak yang ditawarkan kreditor bilateral dan multilateral.

Saat ini, pemerintah sedang menjajaki fasilitas pinjaman khusus krisis dari Bank Dunia, ADB, Bank Pembangunan Islam (IDB) serta dari kreditor bilateral, seperti Jepang, Australia, dan Perancis.

Pinjaman yang diperoleh tidak untuk menambah nilai target pinjaman luar negeri di APBN, tetapi hanya menggantikan dana yang tidak bisa diperoleh pemerintah dari penerbitan SBN. ”Jumlah dan sumber pinjaman tersebut masih akan dibahas dengan kreditor. Saya dan pejabat kantor Menko Perekonomian serta Bappenas akan ke Tokyo dan Bank Dunia untuk menjajaki ini, tanggal 8 Oktober 2008,” ujar Rahmat.

Anggota Komisi XI DPR, Andi Rahmat, mengatakan, mulai tahun depan, pemerintah harus menggunakan segala cara agar defisit dalam APBN bisa ditutupi, termasuk dengan menggunakan cara-cara yang dinilai tabu saat ini, yakni memperbanyak pinjaman luar negeri.

Pada tahun 2009, lanjut Andi, dunia akan kesulitan memperoleh likuiditas, terutama dollar AS, karena Amerika akan menyedot sebagian besar dollar AS untuk memulihkan perekonomiannya. ”Dampaknya adalah, semua pihak menahan dollar AS yang mereka miliki. Akibatnya, Indonesia akan sangat sulit menjual obligasinya,” ujar Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com