Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Magelang, Singgih-Zaenal Unggul

Kompas.com - 26/10/2008, 23:01 WIB

MAGELANG, MINGGU - Calon bupati incumbent Singgih Sanyoto berhasil menang telak dalam ajang pemilihan bupati (pilbup) Magelang yang digelar Minggu (26/10). Bersama pasangannya Zaenal Arifin, Singgih berhasil meraup 81,89 persen dukungan, jauh meninggalkan kandidat pesaingnya, Hartono-Ady Setiawan, yang hanya mendapatkan 18,10 persen suara.

Hingga Minggu (26/10) pukul 20.00 WIB, hasil sementara penghitungan cepat yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Magelang menunjukkan, dari 364.223 suara yang masuk, singgih-Zaenal berhasil medapatkan 298.280 suara, dan pasangan Hartono-Ady, 65.943 suara. Data ini baru diperoleh dari jumlah suara yang dikirimkan dari 1.262 tempat pemungutan suara (TPS). Di Kabupaten Magelang sendiri terdapat 2.150 TPS, dengan jumlah pemilih mencapai 902.404 orang.

Ketua KPU Kabupaten Magelang Arie Wibowo mengatakan, secara keseluruhan pelaksanaan pemungutan suara di semua TPS berlangsung lancar, tanpa kendala apa pun. Dari pantauannya, dia pun optimis angka partisipasi pemilih kali ini akan tinggi, melampaui pada saat pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Tengah, yang mencapai 74 persen.

"Saya bahkan yakin, angka partisipasi pemilih kali ini akan menembus angka 80 persen," paparnya.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih juga optimis angka partisipasi pemilih dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) di empat kabupaten/kabupaten kali ini, tidak akan lebih rendah dari angka partisipasi pemilih dalam pemilihan gubernur Jawa Tengah, Juli lalu.

"Karena ada kedekatan dari sisi figur, maka saya yakin masyarakat akan lebih antusias memilih calon-calon yang maju," paparnya, saat ditemui di sela-sela kunjungannya meninjau pelaksanaan pemilihan bupati (pilbup) Magelang, kemarin.

Hingga pagi kemarin, Rustriningsih tidak menerima laporan adanya gangguan, kendala, ataupun pelanggaran dalam proses pilkada. Sikap ini, diharapkan dapat terus berjalan hingga hasil penghitungan suara diumumkan.

"Dalam hal ini, kami sangat mengharapkan kedewasaan politik dari berbagai pihak untuk dapat menaati segala peraturan yang berlaku dan tidak bertindak anarkis sebagai ungkapan dari ketidakpuasan mereka," ujarnya.  

 

Banyak tidak memilih

Di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Magelang, dari 141 narapidana dan tahanan yang terdata sebagai warga Kabupaten Magelang, hanya 36 orang diantaranya yang akhirnya hadir di TPS untuk memberikan suara.

Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS Khusus LP Magelang Yudi Winardi mengatakan, hal ini terjadi karena 105 narapidana dan tahanan lainnya tidak mendapatkan kartu pemilih dan undangan memilih.

"Undangan dan kartu biasanya memang dikirim ke rumah pemilih masing-masing. Namun, karena tidak ada anggota keluarga yang mengantarkannya kemari, maka 105 orang tersebut akhirnya tidak bisa menggunakan hak suaranya," terangnya.

Ini merupakan hal yang rutin terjadi setiap ajang pemilihan dilaksanakan. Menurut Yudi, kondisi ini menunjukkan belum adanya koordinasi yang baik antara KPU dengan pihak LP.

"Ditambah lagi, pembagian kartu dan undangan pemilih juga selalu dilaksanakan terlalu mepet, hanya dua hari sebelum ajang pemungutan suara," tuturnya.

Di TPS 01 di Desa Mendut, Kecamatan Mungkid, dari 412 pemilih yang terdaftar, 133 orang diantaranya tidak hadir untuk mencoblos.

Persentase ketidakhadiran pemilih hingga lebih 25 persen seperti yang terjadi di TPS 01 Mendut, sudah merupakan tanda-tanda signifikan adanya apatisme masyarakat terhadap politik, ujar budayawan Magelang Sutanto Mendut.

Sebanyak 279 suara lainnya, 199 suara diraih Singgih-Zaenal, 58 suara diraih Hartono-Ady, dan 22 kertas suara dinyatakan tidak sah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com