Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah yang "Gue Banget"

Kompas.com - 19/10/2008, 03:00 WIB

Teras yang lega itu menjadi tempat favorit Samuel. Di situ dia melakukan rapat, biasanya malam hari. Meja panjang tempat rapat itu semula berada di bagian dalam rumah, tetapi kemudian dipindahkan ke teras. Pada malam hari, suara kendaraan tak seriuh siang hari.

”Alasannya sederhana, yang ikut rapat banyak yang merokok. Kalau di dalam ruang asapnya enggak tahan. Saya kan asma,” cetus bujangan berusia 47 tahun itu. Kursi dipan ada di teras juga bukan tanpa alasan. Kalau lelah rapat dan butuh jeda, bisa duduk-duduk di situ.

Bentuk dasar rumah Samuel masih mempertahankan bentuk asli dengan bubungan berbentuk lancip. Gentengnya pun masih genteng tanah liat merah bakar. Tetapi, ruang-ruang di dalamnya mengalami perubahan.

Kamar tidur kini tinggal satu. Dua kamar tidur sudah dibongkar untuk memberi ruang lega bagi ruang tamu merangkap ruang pamer. Satu ruang tidur lain di bagian depan dipertahankan sebagai ruang mencoba baju bagi pelanggan yang memesan pakaian.

Ruang tamu merangkap ruang pamer merangkap ruang ganti pakaian ini sudah mengalami redekorasi. Nuansa merah mendominasi melalui karpet, salah satu dinding, dan dinding ruang ganti yang terbuat dari kayu ukir dari Bali.

Di ruang ini kembali Samuel memasukkan unsur modern melalui lukisan diri karya Willem dalam dominasi warna biru dengan paduan kursi kulit hitam. Di meja kayu ada pelana kayu hitam dari Nusa Tenggara dan mesin jahit tua yang dibeli dari Yogya.

Ruang berikut adalah ruang kerja merangkap ruang makan. Lemari-lemari kaca dipenuhi buku atau materi desain. Manekin juga ada di sini. Ciri khas Samuel yang mementingkan fungsi dan kenyamanan tampak jelas.

Pintu lemari di ruang kerja ini merangkap menjadi cermin yang memberi kesan luas pada ruangan dan pintu lemari yang lain merangkap menjadi papan tulis sehingga hemat ruang. Ruang ini terasa seperti ruang tinggal biasa dan memberi jeda dari ruang tamu merangkap ruang tengah yang terasa meriah oleh warna merah dan ornamen etnis pada cermin, kursi, lemari pajangan, serta penyekat ruang ganti.

Rumah ini memang terasa amat menekankan fungsi. Di ruang ganti tersedia dipan kulit yang dapat digunakan bila ada teman yang ingin menginap.

Rumah yang disebut amburadul oleh Samuel itu sekaligus dia sebut sebagai ”gue banget”.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com