Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjahat Bertopeng Culik 19 Wisatawan Asing di Mesir

Kompas.com - 23/09/2008, 02:00 WIB

KAIRO, SENIN - Kelompok penjahat bertopeng menculik 19 orang warga asing di sebuah daerah gurun terpencil Mesir di dekat perbatasan Sudan dan Libya. Mereka membawa korban keluar dari negara tersebut dan meminat tebusan untuk pembebasannya.

"Mereka diculik dan dibawa ke luar perbatasan Mesir oleh empat penjahat yang menculik mereka," kata Menteri Pariwisata Mesir, Zoheir Garrana, Senin (22/9). "Ini tindakan geng yang dilakukan orang-orang bertopeng."

Sumber-sumber keamanan mengatakan, penculik menuntut uang tebusan 6 juta euro atau sekitar Rp80 miliar bagi pembebasan para sandera tersebut. Masing-masing terdiri dari lima orang Italia, lima orang Jerman, seorang Romania dan delapan warga Mesir.

Tidak ada tanda-tanda muslim militan terlibat dalam penculikan tersebut. Penculikan semacam itu merupakan motif kejahatan yang pertama di Mesir. Dalam beberapa puluh tahun terakhir, kelompok garis keras biasanya mengganggu keamanan dengan melakukan serangan bom dan menembak penduduk untuk menyerang industri wisata negara itu.

Militer Mesir menyisir daerah perbatasan Senin untuk mencari kelompok wisatawan yang diperkirakan diculik pada Jumat (18/9) ketika mereka melakukan perjalanan safari di daerah dekat lokasi pertemuan perbatasan Mesir, Sudan, dan Libya. Gilf al-Kebir, daerah tempat para wisatawan itu ditangkap, menarik para pelancong karena memiliki pesona wisata gurun gelap yang mencakup sebuah kawah besar dan Gua Perenang, yang lukisan-lukisan pra-sejarahnya menjadi terkenal setelah diangkat dalam film "The English Patient" pada 1996.

Kantor Berita Mesir MENA melaporkan, kelompok itu bermalam di sebuah hotel di daerah oasis Dakhla di Gurun Barat Mesir dua hari sebelumnya sebelum mereka pergi menuju daerah cagar alam nasional Gilf al-Kebir. Mereka dijadwalkan mencapai sebuah daerah oasis lain pada Sabtu (19/9) untuk mengakhiri perjalanan mereka, namun mereka tidak pernah tiba.

Garrana mengatakan, pihak berwenang mengetahui penculikan itu setelah seorang pemandu wisata menghubungi istrinya dan mengatakan kepadanya bahwa ia disandera bersama kelompok turis itu. Ia mengatakan, para penculik itu kemungkinan orang Sudan. MENA menyatakan, kelompok itu diyakini telah membawa sandera mereka ke arah wilayah Sudan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com