Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berpuasa di Gurun Gersang Taman BMW

Kompas.com - 03/09/2008, 14:20 WIB

"Tadi saya sahur pake mie rebus kemarin sore, suami ga puasa karena sakit diare. Yah, mau gimana lagi, sahur dan buka puasa seadanya, yang penting ada niat," ujar perempuan asal Bogor itu.

Mie instan adalah menu andalan sahur dan berbuka Maryam. Ia sering makan sahur di depan tenda beratapkan langit. "Ya, di dalam (tenda) kan hanya cukup buat tidur, susahnya kalau hujan besar seperti kemarin, kasur saya masih basah, ni baru mau saya jemur lagi," tutur perempuan yang sehari-hari memulung barang bekas ini.

Lebih Berharga Kambing

Sebelum digusur, Maryam tinggal dengan mertua di kawasan ini. Sambil menerawang, ia bercerita sudah tidak memiliki saudara lagi di kampung halamannya di Bogor. "Makanya saya bingung kalau disuruh pulang kampung. Keluarga saya ya mertua yang sekarang tinggal di tenda darurat bawah kolong tol sana. Kayaknya nasib orang miskin di negeri ini kok ga ada artinya, kambing aja lebih dihargai lho," katanya dengan mata berkaca-kaca.

Di tepi taman BMW memang ada peternakan kambing seperti dikatakan Maryam. Beberapa warga mendapat tugas untuk memelihara kambing yang disinyalir program pemerintah setempat. "Saya tau dari adik saya yang memelihara kambing itu, memang peternakan juga digusur. Tapi kambingnya didata dan sedang dicari tempat baru. Ya, mungkin kambing lebih berharga dari manusia, kan bisa disembelih dan dijual," katanya.

Nasib Maryam adalah cermin kaum terpinggir kota besar yang tergilas kepentingan apapun namanya, tanpa melihat nilai kemanusiaan mereka.Bulan puasa kali ini bagi warga Taman BMW seperti berada dalam gurun gersang tanpa air harapan setetes pun. Tempat tinggal yang belum jelas, tenda darurat dan sahur-buka beratapkan langit masih akan dihadapi entah sampai kapan.

Siapa yang berhati nurani pasti menoleh pada mereka. Semoga masih ada pintu hati terketuk untuk memperhatikan mereka sejenak di bulan Ramadhan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com