Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumpang Sari untuk Tekan Kerugian

Kompas.com - 26/08/2008, 15:05 WIB

JEMBER, KOMPAS - Petani tebu di Kabupaten Jember memanfaatkan lahan setelah keprasan dengan melakukan tumpang sari untuk menekan kerugian akibat harga gula kian merosot. Ini merupakan kreativitas dari sejumlah kelompok tani supaya mendapat tambahan pendapatan. Sedikitnya sudah 100 hektar tanaman tebu di Desa Klatakan, Kecamatan Tanggul, melakukan tumpang sari.

"Sejak harga lelang gula di bawah harga talangan, petani tebu kian terpuruk. Petani harus mengembalikan kelebihan dana talangan Rp 100 per kg dari gula yang terjual," kata Penasihat Koperasi Petani Temu Rakyat di Jember Samuji Zarkasih, Senin (25/8).

Supaya lahan tebu bermanfaat ketika tanaman masih kecil, dimanfaatkan dengan menanam kedelai sebagai tanaman sela di antara batang tebu yang masih kecil. "Ada tanaman tebu yang lama. Tetapi karena tidak produktif, dibongkar ratoon dan sekaligus tumpang sari, supaya memberi hasil lebih banyak," kata Samuji.

Tanaman varietas lama atau campuran hasilnya tidak banyak dan rata-rata 800 - 1.000 kuintal. Sedang varietas baru dengan tiga kali ratoon mampu menghasilkan produksi 1.000 - 1.250 kuintal per hektar. Untuk mengejar hasil produksi lebih banyak, banyak petani melakukan bongkar ratoon dengan memilih varitas R 579.

Biaya produksi tebu menjadi gula sekitar Rp 15 juta - Rp 16,5 juta per hektar untuk tanaman pertama, sedang tanaman kedua dan ketiga sekitar Rp 12 juta - Rp 14 juta per hektar. Produksi rata-rata 1.250 kuintal dengan rendemen rata-rata 7 sehingga gula yang diterima petani hanya sekitar 5,7 ton. Tapi kalau varietas lama dengan rata-rata produksi 1.000 kuintal dengan rendemen sama, gula yang diterima petani 4,62 ton. (SIR)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com