Korban Bom Bali Surati Presiden

TUBAN, SENIN - Merasa tak mendapat perhatian dari pemerintah, salah satu korban bom Bali pun berkirim surat ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dengan tulisan tangannya sendiri, melalui surat tersebut ia menagih janji pemerintah untuk segera mengeksekusi Amrozi, Imam Samudra, dan Ali Gufron.

"Saya ingin menagih janji pemerintah yang katanya sebelum puasa para terpidana akan segera dieksekusi. Karenanya saya pun mengirim surat ke Pak SBY," kata Chusnul Khotimah, di Tuban, Senin (25/8).

Chusnul adalah salah satu dari korban dan saksi hidup peledakan pada tanggal 12 Oktober 2002 di Kuta. Meski selamat, sebagian kulitnya mengelupas termasuk wajahnya karena ledakan. Ia pun sempat mendapat perawatan intensif ke Australia.

Selain menuntut hukuman setimpal kepada pelaku peledakan tersebut, ia juga menyayangkan pemerintah Indonesia yang dinilai sampai hari ini tidak peduli kepada para korban. Dalam surat yang ia kirimkan, Chusnul meminta agar Presiden SBY lebih memperhatikan para korban.

"Contohnya, saya ingin mendapatkan kemudahan berobat atau mendapatkan kartu seperti Askes sebagai jaminan perhatian pemeritah kepada para korban-korban ini," ungkapnya.

Ia mengatakan ditunda-tundanya hukuman mati kepada ketiga terpidana menjadikan luka itu selalu sakit. Ia berharap pemerintah mengerti dan memberikan keadilan kepada para korban.