JAKARTA, JUMAT - Terkait rencana Menneg BUMN Sofyan Djalil, untuk merelokasi 1.300an karyawan PT Merpati Nusantara ke PT Garuda Indonesia, Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar menyatakan kesanggupannya.
Walau demikian, menurut Emir, tetap ada persyaratan-persyaratan tertentu yang harus dipenuhi, diantaranya, kerja sama itu harus dalam kerangka bisnis (business to business). "Kami siap menerima, namun mereka harus lolos tes kelayakan dan standar di Garuda," ujar Emir di sela-sela pembukaan kantor pusat Citilink, anak perusahaan Garuda, di Surabaya, Jumat (8/8).
Jika nanti karyawan Merpati jadi masuk ke Garuda, lanjut Emir, status mereka tetap sebagai karyawan Merpati yang ditempatkan di Garuda.
Syarat dari Garuda itu akan disampaikan Emir kepada Menneg BUMN selaku pemegang sahan Garuda dan Merpati dalam waktu dekat. "Sebagai manajemen, kita akan sampaikan syarat itu. tetapi kalau pemegang saham memutuskan lain, kita akan ikuti," ujarnya lagi.
Sebelumnya, terkait dengan penyelamatan Merpati sebagai BUMN, Menneg BUMN berencana melakukan restrukturisasi sekitar 1.300 karyawan Merpati. Karyawan yang terkena rasionalisasi, sebagian akan ditempatkan di Garuda, terutama pilot yang mempunyai tipe rating sama dengan pesawat yang dimiliki Garuda.
Seiring dengan rencana penambahan armada Garuda dan pengoperasian kembali Citilink mulai bulan September tahun ini, menurut Emir, Garuda memerlukan tambahan beberapa pilot.
Hingga tahun 2013, armada Garuda direncanakan akan bertambah hingga menjadi 130 pesawat. Tahun depan diperkirakan Garuda membutuhkan 200 pilot baru. (Gatot R/Angkasa)