Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantat Bohai Justru Lebih Sehat

Kompas.com - 09/05/2008, 01:49 WIB

ANDA yang merasa pantatnya bohai, perlu berbangga diri. Ternyata lemak yang berada di bawah kulit khususnya di pantat mampu mengurangi risiko tumbuhnya diabetes tipe 2. Begitulah yang diungkapkan para peneliti dari Harvard Medical School.

Penelitian ini membandingkan lemak subkutaneus (di bawah kulit) dengan lemak visceral yang membungkus organ dan meningkatkan risiko munculnya penyakit.

Para ilmuwan yang menuangkan penelitiannya di Jurnal Metabolisme Sel ini mengungkapkan bahaw lemak subkutaneus ini ternyata memproduksi hormon-hormon yang dikenal sebagai adipokines yang meningkatkan proses metabolisme.

Tentu penelitian ini diuji lewat tikus percobaan. Nah, di dalam tubuh tikus-tikus ini ditanam lemak dari satu bagian tubuh hewan lain. Saat lemak subkutaneus dipindah ke perut, terjadi penurunan berat tubuh, massa lemak dan kadar gula darah.

Hewan-hewan ini bahkan menjadi makin responsif pada hormon insulin, si pengontrol penggunaan gula dalam tubuh. Sementara, kurangnya respon atas insulin seringkali menjadi pertanda bahwa seseorang berada di tingkat pertama menderita diabetes tipe 2. Sebaliknya, memindahkan lemak visceral ke bagian tubuh lain ternyata tidak ada efek apa pun.

Ketua Tim Peneliti, Prof. Ronald Khan mengatakan,"Yang mengejutkan dari temuan ini adalah bukan soal letak lemak itu ada di mana, melainkan jenis lemak itu sendiri."

"Lebih mengejutkan lagi, bukan soal lemak perut yang bisa menyebabkan efek negatif, melainkan soal lemak subkutaneus inilah yang justru menghasilkan efek baik."

Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa orang yang mengalami kegemukan dengan simpanan lemak banyak entah di perut atau di bawah kulit lebih sensitif terhadap insulin dibanding mereka yang hanya lemak perutnya saja yang banyak. Prof. Khan mengatakan bahwa mungkin sekali kalau lemak subkutaneus ini menghadang efek buruk lemak visceral.

Dr. David Haslam dari Forum Obesitas Nasional mengatakan bahwa temuan ini jelas-jelas menonjok keyakinan atas indeks massa tubuh sebagai cara menilai apakah seseorang sehat atau tidak karean alat ini menjadi penentu apakah seseorang kegemukan atau tidak. Padahal indeks ini tidak mengukur atau membedakan jenis lemak.

Tapi yang jelas, kata David, tetap penting bagi kita semua mengontrol berat tubuh dengan menjalani gaya hidup sehat seperti diet yang seimbang, rutin olahraga sehingga lemak visceral bakal luruh dari tubuh.

Adanya temuan ini tentu saja mengingatkan kita, biasanya para wanita  cenderung menyimpan lemak subkutaneus terutama di kaki dan pantat dibanding pria.

Dr. Ian Campbell, direktur medis dari Charity Weight Concern mengatakan,"Jika ada sesuatu hal yang baru mengenai lemak subkutaneus yang sifatnya melindungi dan menurunkan resistensi insulin, akan ada debat atau diskusi baru yang bicara tentang peran lemak yang sesungguhnya pada metabolisme tubuh kita itu sebenarnya apa."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com