Kaltim Bangun 5.230 Panel Surya

SAMARINDA, SELASA- Pemerintah membangun 5.230 pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS di Kalimantan Timur dalam kurun waktu lima tahun ini. Pembangunan PLTS itu untuk memenuhi kebutuhan listrik warga pedalaman di delapan kabupaten.

Delapan kabupaten itu ialah Pasir, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Berau, Bulungan, Malinau, dan Nunukan. "Di delapan kabupaten itu banyak pemukiman penduduk yang belum terjangkau listrik," kata Kepala Bidang Pengendalian pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kalimantan Timur (Kaltim), Sumarsono, di Samarinda, Selasa (6/5).

Untuk pembangunan itu, menurut Sumarsono, Pemerintah Provinsi Kaltim membiayai pembangunan PLTS pada kurun waktu 2003 hingga 2006 lewat anggaran pendapatan dan belanja daerah atau APBD. PLTS yang berhasil dibangun sebanyak 5.170 unit. Tahun lalu, 60 unit lainnya dibangun dari biaya pemerintah pusat.

Menurut Sumarsono, PLTS amat bermanfaat di pedalaman yang sulit dijangkau, karena jaringan jalan dan fasilitas lainnya yang kurang. Sebelum memakai PLTS, warga pedalaman membangkitkan listrik dengan biaya sendiri lewat generator berbahan bakar solar.

Namun, terkadang harga satu liter solar di pedalaman bisa dua hingga tiga kali lipat harga di kota. Akibatnya, biaya yang dikeluarkan amat mahal dan listrik tak bisa menyala sepanjang hari.

Sumarsono mengatakan, penggunaan panel surya atau PLTS sebagai program memenuhi kebutuhan listrik lewat energi alternatif. PLTS juga telah digunakan di sejumlah lampu pengatur lalu lintas di Jalan Raya Samarinda Balikpapan dan di Tenggarong, ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara.

Selain itu, pemerintah juga membangun pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) untuk permukiman di pedalaman yang dekat dengan air terjun atau aliran sungai yang deras. Pembangunan pembangkit disesuaikan dengan kondisi daerah dan pot ensi energi setempat.

Namun, dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Masa Akhir Jabatan Gubernur Kaltim, tertulis jumlah desa atau kelurahan yang teraliri listrik baru 606 dari 1.389. Masih ada 783 atau lebih dari separuh jumlah desa yang belum teraliri listrik.