Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setiap Malam Petani di Pinrang Tangkap 300 Tikus

Kompas.com - 12/06/2013, 15:15 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

PINRANG, KOMPAS.com — Sejumlah petani di Pinrang, Sulawesi Selatan, terpaksa menggelar ronda malam secara berkelompok demi mengamankan sawah mereka dari serangan hama tikus, terutama di malam hari. Kegiatan itu dilakukan warga menyusul meningkatnya serangan tikus sejak sebulan terakhir.

Petani di Kecamatan Landrisang, Sikkuala, dan Cempa, misalnya. Mereka mampu menangkap dan mengumpulkan 200 hingga 300 ekor tikus setiap malam. Mansyur, salah seorang petani asal Sikkula, menjelaskan, untuk menangkap tikus, ia dan rekannya menggunakan perangkap tikus dari kawat besi yang dipasang di sekeliling petak sawah.

"Per satu perangkap mampu menjaring 30 hingga 50 ekor hanya dalam beberapa jam. Agar tikus ini tidak menumpuk dan memudahkan tikus lain masuk, kami mengontrol perangkap ini empat kali dalam semalam," ujar Mansyur kepada Kompas.com, Selasa (11/6/2013) malam.

Menurut Mansyur, serangan hama tikus mengganas saat malam dan hujan turun. Jika tidak dicegah, tanaman padi satu hektar bisa habis dalam waktu semalam saja.

Demi mengamankan padi dan petak sawahnya dari serangan hama tikus, Mansyur seperti petani lainnya rela meninggalkan istri dan anak-anak demi menjaga lahan siang dan malam hari. Ia hanya bertemu dengan istri dan anak-anaknya di rumah hanya pada jam makan, selebihnya waktu Mansyur dihabiskan di areal sawah.

Ia khawatir, jika tikus dibiarkan merusak tanaman padi, para petani bisa gagal panen alias tak bisa berproduksi. Terlebih lagi, menurutnya, populasi tikus saat ini berkembang sangat cepat hingga 2.000 ekor untuk setiap induk hanya dalam tempo satu musim tanam. Kondisi itu membuat para petani kewalahan menghadapi serangan hama tikus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com