Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kuda Timor Terancam Punah?

Kompas.com - 31/05/2013, 12:26 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Populasi kuda Timor di daratan Pulau Timor Barat, khususnya di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, terancam punah, karena tak mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Kuda Timor yang pada pertengahan abad ke-16 populasinya sangat tinggi, di mana satu kepala keluarga rata-rata memiliki enam ekor kuda, kini sulit ditemui. Bahkan, kini hampir tak ada keluarga yang mempunyai kuda.

Dosen Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Timor (Unimor), Paul Klau Tahuk, Jumat (31/5/2013) mengatakan, berdasarkan data pada tahun 2008, di Kabupaten TTU, ada 2.445 ekor kuda Timor, dan pada 2011 menurun drastis menjadi 1.036 ekor saja.

"Populasi kuda Timor dalam rentang waktu tiga tahun terakhir, yakni dari tahun 2008 sampai 2011 saja berkurang 1.409 ekor atau sekitar 57,6 persen. Itu artinya tidak ada aspek peningkatan populasi," kata Paul.

Paul mengatakan, selain minimnya perhatian pemerintah, kuda Timor terancam punah karena berbagai faktor, salah satu di antaranya adalah budaya masyarakat Timor itu sendiri. "Kalau dibandingkan dengan Pulau Sumba, maka di Sumba, justru populasi kuda semakin meningkat, karena aspek budayanya sangat mendukung," kata Paul.

Penyebab lainnya, menurut Paul, karena perannya sudah banyak tergantikan dengan alat transportasi modern seperti motor dan mobil. "Kuda Timor dulunya digunakan warga untuk membawa barang, dan juga sebagai alat transportasi. Sehingga saat ini, memang perlu dipikirkan arah pengembangannya secara jelas," kata Paul.

"Alternatifnya yakni bisa dikembangkan sebagai komoditi untuk olahraga dan hiburan, ataupun dikembangkan untuk dikirim ke daerah lain yang memerlukan," sambung Paul.

Namun juga diperlukan  adanya kebijakan untuk membatasi pengeluaran kuda. "Kalau populasi makin turun, harusnya diproteksi pengeluarannya," ujar Paul. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com