Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Karst di Malang Semakin Terancam

Kompas.com - 22/05/2013, 17:44 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Rencana pembangunan pabrik Semen Indonesia dan juga pembukaan jalur Lintas Selatan di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, dinilai mengancam kawasan karst yang ada di daerah tersebut.

"Sudah jadi ancaman nyata pada kerusakan di kawasan Karst di Malang Selatan," kata Dewan Daerah Walhi Jawa Timur, Purnawan D Negara, Rabu (22/5/2013), saat membawa puluhan mahasiswa dalam acara kuliah terbuka di Gua Bangi, Kabupaten Malang.

Padahal kawasan karst yang adalah kawasan yang didominasi oleh batuan kapur (gamping) merupakan kawasan lindung yang wajib dijaga. Apalagi, Kabupaten Malang, merupakan salah satu daerah yang memiliki banyak kawasan karst.

Ada ratusan gua yang tersebar di beberapa kecamatan, seperti di Kecamatan Pagak dan Donomulyo. Dari beberapa gua yang dikunjungi puluhan mahasiswa tersebut, di dalamnya, masih banyak yang terjaga keasliannya. Baik stlaktit dan stalakmit, serta makhluk hidup di dalamnya.

Namun sudah ada pula beberapa gua yang telah ditambang oleh masyarakat sekitar, dan perusahaan kecil lokal. "Misalnya di Gua Karsono yang sudah di eksploitasi kekayaan di dalamnya," katanya.

Selain itu, ada pula gua yang dijadikan tempat pembuangan sampah seperti terlihat di Gua Pardi. "Namun, yang menjadi ancaman besar dan berat adalah ancaman rencana pembangunan pabrik semen Indonesia di Kabupaten Malang Selatan," tegas Purnawan.

Purnawan menjelaskan,  kawasan karst merupakan indikator biologis baik tidaknya ekosistem di atasnya. Hal itu bisa dilihat dari stalaktit dan stalakmitnya serta ornamen lain, dan satwa di dalam gua. "Penambangan batu gamping dan pengambilan fosfat yang tidak terkendali juga sangat mengancam kawasan karst yang menjadi rumah bagi air," katanya.

Kawasan Karst itu terbentuk selama ribuan tahun, bahkan pembentukan stalaktit dan stalakmitnya berkisar antara 1-2 milimeter setiap 10 tahun. "Karena itu, jika jalur lintas selatan nanti sudah jadi, maka akses perekonomian bagi pertambangan semakin terbuka, pun demikian bagi para wisatawan yang jika tidak dikendalikan bisa merusak gua-gua di kawasan karst," kata Purnawan.

Melihat kondisi tersebut, Walhi meminta agar pihak Pemerintah Kabupaten Malang lebih bijak dan konsisten dengan tata ruangnya. "Sebab, Pemkab Malang sudah tidak konsisten terhadap tata ruangnya dengan adanya penambangan pasir besi di kawasan lindung Bajulmati," kata Purnawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com