Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Pedalaman Kalteng Keluhkan Tingginya Harga Solar

Kompas.com - 28/04/2013, 21:10 WIB
Dwi Bayu Radius

Penulis

JENAMAS, KOMPAS.com - Masyarakat di pedalaman Kalimantan Tengah mengeluhkan harga solar yang tinggi. Padahal, mereka amat bergantung pada transportasi sungai yang berbahan bakar solar. Sebagian desa di Kalteng yang belum ditembus jalan darat memicu mahalnya bahan bakar minyak (BBM).

Warga Desa Rangga Ilung, Kecamatan Jenamas, Kabupaten Barito Selatan, Syahruni (51), Minggu (28/4/2013), mengatakan, harga solar di desanya Rp 8.000 per liter. Solar yang dijual di Rangga Ilung adalah BBM eceran karena, di daerah itu tidak ada stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU).

Menurut Syahruni, harga solar itu pun naik sejak hampir satu bulan terakhir. Sebelumnya, harga solar Rp 7.000 per liter. Sebagian solar malah harus didatangkan dari Kalimantan Selatan yakni Kabupaten Tabalong. Pasokan lain berasal dari Kabupaten Kapuas, Kalteng.

Jika mendatangkan solar dari ibu kota Barito Selatan yakni Buntok, jaraknya terlalu jauh. Desa Rangga Ilung harus ditempuh menggunakan perahu motor selama tiga jam dari Buntok dengan jarak hampir 150 kilometer (km). Belum ada jalan tembus ke desa itu.

Hernanto (38), pengemudi perahu di Dusun Pararawen, Desa Lemo, Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara, mengatakan, ia membeli solar sebesar Rp 8.000 per liter. Pararawen adalah kawasan terpencil yang diapit hutan dan Sungai Barito.

Tempat tersebut harus dicapai dengan melewati jalur darat dengan jarak sekitar 320 kilometer dari ibu kota Kalteng, Palangkaraya, ke Muara Teweh, ibu kota Barito Utara. Perjalanan dari Muara Teweh dilanjutkan dengan menyusuri sungai selama satu jam karena belum ada jalur darat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com