Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bidan Nyaris Diperkosa, Dinkes Surati Kapolres dan Bupati

Kompas.com - 03/04/2013, 14:16 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com — Seorang bidan desa yang menjadi korban percobaan perkosaan oleh salah seorang pasiennya di tengah hutan di Polewali Mandar tak hanya mengadukan kasusnya ke Polsek dan Polres Polewali Mandar.

Dinas Kesehatan Polewali Mandar yang merupakan instansi tempat korban bekerja juga telah melayangkan surat desakan kepada Kepala Polres Polewali Mandar agar serius menangkap pelakunya.

Kepala Dinas Kesehatan Polewali mandar, Nurwan Katta, kepada Kompas.com, Rabu (3/4/2013), mengaku, telah mengirimkan surat, tak hanya kepada Kapolres Polewali Mandar, tapi juga Bupati Polewali Mandar. Mereka berharap, kasus percobaan yang menimpa bidan IR, dapat diselesaikan.

"Agar kasus yang menjadi preseden buruk bagi bidan-bidan desa terpencil ini bisa segera ditangani serius, dan pelakunya diseret ke pengadilan, agar tindakan serupa tidak mengancam bidan desa terpencil yang bertugas di tempat lain," ujar Nurwan katta.

Seperti diceritakan korban IR saat mengadu ke Polres Senin lalu, pelaku menjemput IR di rumahnya saat tengah tidur bersama suami dan bayinya yang tengah sakit. Pelaku memelas, meminta tolong agar keluarganya diselamatkan, karena kondisi kritis menjelang persalinan.

Akhirnya, IR memutuskan untuk membantu dan meninggalkan anaknya bersama sang suami. IR dan pelaku berboncengan menembus hutan. Di tangah perjalanan itulah, pelaku mencoba memerkosa IR.

Namun niat itu gagal, setelah IR menawarkan sejumlah uang agar pelaku tak memerkosanya dan mengembalikannya ke rumah. IR menyerahkan seluruh uang di dompetnya senilai Rp 450.000 sambil berjanji akan menambah saat tiba di rumah.

Namun setibanya di rumah, pelaku langsung kabur meninggalkan IR. Kini, bidan desa di Kecamatan Tapango, Desa Dakka, itu telah ditarik dari tugasnya dan diminta beristirahat memulihkan traumanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com