Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyaris Diperkosa Pasien, Bidan Desa Tak Diacuhkan Polisi

Kompas.com - 02/04/2013, 13:24 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com — Seorang bidan di Polewali Mandar mendatangi Mapolres Polewali Mandar, Sulawesi Barat, menyusul kasus percobaan perkosaan yang dialaminya pada Jumat, 22 Maret lalu. Langkah ini dilakukan sang bidan yang didampingi suaminya, karena merasa laporan awalnya ke polsek setempat tak digubris.

Bersama sejumlah kerabatnya, kemarin siang (1/4/2013), wanita itu membawa sejumlah barang bukti, antara lain, pakaian yang dipakai saat kejadian. DIsebutkan, wanita ini nyaris diperkosa di tengah hutan oleh lelaki yang tak lain adalah pasiennya sendiri.

Kasus ini bermula ketika korban yang baru beberapa hari bertugas di desa tersebut didatangi pelaku di rumah dinasnya, tengah malam sekitar pukul 1.00 Wita. Modusnya, pelaku yang tak dikenal namanya mengaku, tantenya sedang kritis dan nyaris melahirkan di Dusun Lakejo, beberapa kilometer dari tempat itu.

Dengan muka memelas, pelaku meminta tolong agar keluarganya yang sedang menghadapi maut bisa segera diselamatkan. Sang bidan yang berinisial IR (24) ini langsung mengemasi peralatan sebelum berangkat bersama pelaku. Korban tak diantarkan suaminya saat kejadian, karena IR pun punya anak kecil.

Korban dan pelaku pun melintasi hutan belantara tanpa penerangan jalan. Saat dalam perjalanan itulah pelaku tiba-tiba membelokkan motornya di sebuah lorong kecil. Korban yang curiga sempat bertanya. Pelaku beralasan memilih jalur singkat menuju Dusun Lakejo.

IR yang belum mengenal medan dan lokasi tempat kerjanya semula tak menaruh curiga. Namun, saat jauh melintasi hutan yang jauh dari permukiman penduduk, pelaku tiba-tiba menghentikan motornya dan meminta korban melayani nafsu bejatnya. Korban meronta dan meminta tolong, tetapi usahanya sia-sia saja. Teriakan histeris di tengah hutan tak terdengar oleh siapa pun.

Dengan suara tangis korban yang memelas, IR menawarkan sejumlah uang agar pelaku menghentikan perbuatannya. IR yang hanya membawa Rp 450 ribu menyerahkan seluruh uangnya, sambil berjanji akan menambah jika pelaku bersedia mengantarnya kembali ke tengah suami dan anaknya.

Entah mengapa, pelaku pun menerima tawaran itu dan mengantar IR pulang. Pelaku semula minta tambahan uang selain Rp 450 ribu yang sudah diserahkan korban. Namun, tak menunggu uang tambahan, pelaku langsung kabur dan tancap gas saat mendekati rumah korban.

IR yang menngadukan kasusnya ke Polsek Tapango pada esok harinya, Sabtu (23/3/2013) kecewa lantaran laporannya tak kunjung di respon hingga Senin kemarin. Atas kekecewaan itulah, IR dan sejumlah kerabatnya langsung ke Mapolres Polewali Mandar.

Kareskrim Polres Polewali Mandar AKP Mihardi menyatakan, telah menerima laporan dan mengaku akan bekerja sama dengan Polsek Tapango untuk melakukan penyelidikan kasus dugaan percobaan perkosaan tersebut. "Nama dan alamatnya sudah diketahui berinisial A tapi kita masih dalami pemeriksaan korban sebelum penangkapan dilakukan," ujar Mihardi.

Korban IR yang trauma berat pasca-kejadian itu kini telah meninggalkan tempat tugasnya di Desa Dakka, dan memilih berdomisili sementara di rumah orangtuanya. Korban menduga pelaku adalah orang berpengaruh di desanya, IR khawatir dengan keselamatannya setelah ia memilih melaporkan kasusnya ke polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com