Nihil Kecelakaan Kerja, Lamongan dan Gresik Raih Penghargaan

GRESIK, KOMPAS.com — Kabupaten Lamongan dan Gresik, Jawa Timur, meraih penghargaan zero accident atau nihil kecelakaan kerja terbaik se-Jawa Timur. Di Gresik ada 39 perusahaan penerima penghargaan zero accident dan empat perusahaan yang meraih penghargaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Di Lamongan ada 14 perusahaan yang menerima penghargaan zero accident tahun ini. Pada 2012 lalu hanya 10 perusahaan.  

Pada 2012 di Gresik ada 34 perusahaan yang menerima penghargaan zero accident atau nihil kecelakaan kerja dan empat perusahaan penerima penghargaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Tahun ini, Gresik menempati peringkat ke-2 dalam penghargaan zero accident.

Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, Selasa (26/3/2013), menyebutkan penghargaan zero accident didominasi oleh perusahaan di Gresik belahan utara dan perusahaan di Gresik belahan selatan sedikit. Khusus perusahaan yang telah menerima penghargaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja diharapkan agar terus menerapkan sistem itu.

"Terbukti dengan menerapkan SMK3, kecelakaan dapat ditekan sampai nol yang secara langsung dapat menekan biaya perusahaan," ujarnya.  

Sembari berharap agar ke depan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gresik lebih sering mengadakan pembinaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) untuk perusahaan yang belum menerapkan sistim itu, terutama kepada Perusahaan di wilayah selatan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Siswadi Aprilianto menyatakan bangga atas penerapan SMK3 di Gresik sehingga meraih penghargaan. Ke depan, pihaknya akan berupaya untuk menambah daftar perusahaan yang menerapkan SMK3. Pihaknya akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Gresik.

"Kami juga berkoordinasi dengan perusahaan dan sering mengadakan pertemuan dengan pimpinan perusahaan untuk penerapan SMK3, terutama bagi perusahaan yang belum menerapkannya," katanya.

Bupati Lamongan Fadeli berharap penghargaan itu bisa memotivasi pengusaha, pekerja, dan masyarakat dalam meningkatkan kesadaran menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja.

Menurut dia, iklim investasi di Lamongan terbantu dengan sistem perizinan satu atap. Pertumbuhan investasi di Lamongan berbanding lurus dengan kenaikan indeks pembangunan manusia (IPM) pada 2010 (69,93), 2011 (70,13) dan 2012 (70,76).

Pendapatan per kapita juga naik pada 2011 sebesar Rp 10,7 juta naik pada 2013 menjadi Rp 12,480 juta. Tahun ini di antara perusahaan yang nihil kecelakaan kerja PT Omya Paciran, Wisata Bahari Lamongan, Tanjung Kodok Beach Resort, Perusahaan Daerah Bank Daerah Lamongan. Mitra Produksi Sigaret (MPS) Mina Tani Brondong dan MPS Tani Mulyo Lamongan. Selain itu, Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan, RS Nasrul Ummah, RS Ibu dan Anak Fatimah.