Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkuban Parahu Ditutup

Kompas.com - 07/03/2013, 16:59 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) secara resmi menutup Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu untuk kunjungan wisata. Sebuah spanduk besar dipasang di gerbang masuk TWA Tangkuban Parahu.

"Penutupan sudah kita lakukan sejak dua hari lalu," kata Kepala Satuan Pelaksana BPBD KBB Maman Sulaiman saat ditemui di Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu, Lembang, KBB, Kamis (7/3/2013). Penutupan belum dapat dipastikan kapan berakhir, menunggu perkembangan aktivitas vulkanik gunung ini.

Selain untuk kunjungan wisata, BPBD juga melarang warga dan pedagang mengambil barang dagangan mereka yang berada di pinggir kawah demi keselamatan. "(Tapi) Alhamdulillah semua barang sudah diamankan dan dibawa turun ," ujar Maman.

Maman mengatakan, status Gunung Tangkuban Parahu masih Waspada setelah meletus pada Rabu (6/3/2013). Dia pun menepis kabar yang beredar melalui layanan pesan (BBM) yang mengatasnamakan BPBD dan menimbulkan kepanikan soal status aktivitas vulkanik gunung ini.

Sebelumnya, beredar pesan melalui BBM yang berisikan, "Khusus warga Bandung dan sekitarnya, Gunung Tangkuban Parahu statusnya meningkat menjadi Siaga 1 dan sudah mengeluarkan lava pijar dengan ketinggian 3 meter, obyek wisata sudah resmi ditutup. Bila terjadi gempa, harap keluar rumah. Info.BPBD jabar (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)".

"Pesan tersebut tidak betul dan tidak bisa dipertanggungjawabkan dan menyesatkan. BPBD tidak pernah mengeluarkan pesan seperti itu," tegas Maman. Dia mengimbau masyarakat luas untuk tidak termakan isu tersebut.

Saat ini, daerah yang dinyatakan rawan bahaya adalah kawasan dalam radius 1,5 kilometer dari pusat Kawah Ratu, masuk kategori Kawasan Rawan Bahaya (KRB) III. "Kami iimbau untuk tenang. Masyarakat tidak perlu panik dan kegiatan tetap berjalan seperti biasa. Jika ada informasi yang darurat, pasti kami sampaikan secepatnya dan langsung action," imbuh Maman.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com