BALIKPAPAN, KOMPAS.com-Upaya menyelamatkan orangutan juga dilakukan pemerintah dengan cara diplomasi ke luar negeri. Indonesia harus pandai berdiplomasi agar tidak dimanfaatkan negara lain, walau itu dalam konteks kerja sama.
Demikian dikatakan Novianto Bambang, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati, Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Kementerian Kehutanan di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (5/2)/2013.
Ia mencontohkan, banyak kebun binatang di negara lain tertarik menempatkan (meminjam) orangutan Indonesia. Namun Indonesia harus mendapatkan yang sepadan untuk urusan saling meminjam (menitipkan) satwa ini.
Indonesia pun masih berdiplomasi dengan pemerintah Thailand, terkait 11 individu orangutan Indonesia yang berada di Bangkok. Ini sudah tiga tahun lalu, dan nota diplomatik juga sudah jalan. Mereka (pemerintah Thailand) tentu merawat satwa tersebut.
Namun bagaimana pun, satwa itu dari Indonesia, dan pemerintah Indonesia yang berhak memiliki. Tetapi kami memang belum bisa ekstradisi satwa itu pulang ke Indonesia. "Orangutan itu menjadi barang bukti penyelundupan dan urusannya baru selesai lima tahun," kata Novianto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.