Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI Periksa Gratis Ibu Hamil Pengungsi Tanah Retak

Kompas.com - 26/01/2013, 10:48 WIB
Kontributor Manggarai, Markus Makur

Penulis

BORONG, KOMPAS.com -- Sebanyak 431 warga pengungsi, baik anak-anak, balita dan lanjut usia (Lansia) di Kamp Pengungsiaan, Kapela Goloutur, Desa Golo Rentung, Kecamatan Lambaleda mendapatkan pelayanan pengobatan dari Ikatan Dokter Indonesia Cabang Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (26/1/2013).

"Saat ini sedang dilakukan pengobatan umum bagi warga pengungsi oleh 25 dokter dan lima perawat dari Manggarai Timur di Kapela Goloutur. Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan gigi dan ibu hamil serta balita dan anak-anak," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur, dr. Philipus Mantur kepada Kompas.com, Sabtu (26/1/2013).

Mantur menjelaskan, target pengobatan umum hari ini yang dilakukan dokter umum dan dokter gigi adalah 800 warga. Bukan hanya warga pengungsi yang diperiksa, tapi juga masyarakat umum di sekitar lokasi Kapela Goloutur.

"Minggu lalu, kami dari Dinas Kesehatan mengobati 80 warga pengungsi. Dan hari ini pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) adalah bagi warga pengungsi dan warga umum," jelasnya.

Pastor Paroki Benteng Jawa, Pastor Kanisius Ali, Pr kepada Kompas.com dari lokasi kamp pengungsi di Kapela Goloutur, Sabtu (26/1/2013) menjelaskan, warga pengungsi ini merupakan korban tanah retak dari Kampung Rakas. Pengobatan gratis ini merupakan pelayanan kemanusiaan bagi warga pengungsi Kampung Rakas.

Menurut Pastor Kanisius, masyarakat umum dari Desa Golo Rentung dan Desa Golo Paleng juga mendapatkan pelayanan pengobatan berupa pemeriksaan gigi dan ibu hamil juga kesehatan anak-anak. Bahkan dua nenek usia lanjut, Maria Naek (100) dan Koleta Bungkung (79) juga memperoleh pelayanan pengobatan.

Dia mengatakan, pelayanan pengobatan umum yang dilakukan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Manggarai Timur dibuka oleh Asisten III, Belasius Tamur sekaligus meninjau kondisi pengungsi.

"Stok makanan bagi warga pengungsi masih cukup. Kondisi warga pengungsi Kampung Rakas yang berada di kamp pengungsian masih aman," jelasnya.

Saat ini, menurut Pastor Kanisius, masyarakat Kampung Rakas dalam masa transisi untuk relokasi. Warga Kampung Rakas bersedia direlokasi, namun membutuhkan waktu untuk membangun rumah baru. Oleh karena itu, untuk sementara mereka akan kembali ke rumah-rumah masing-masing di Kampung Rakas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com