Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok Pecah di Maluku Tengah, 6 Warga Tertembak

Kompas.com - 23/12/2012, 16:02 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com — Bentrok warga antardesa kembali pecah di Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah. Bentrokan terjadi di antara dua warga desa bertetangga, yakni Desa Sirisori Amalatu dan Tuhaha, Minggu (23/12/2012). Akibat bentrokan ini, enam warga dilaporkan menderita luka-luka karena terkena tembakan peluru senjata api.

Keenam warga yang tertembak saat bentrok terjadi adalah Romario Lewerissa terkena tembak pada tangan kanan, Lukas Aipasa tertembak di samping hidung, Cristian Teserana tertembak di bagian kaki kiri, Agus Warela tertembak di bagian punggung kiri, Erwin Letemia tertembak di kaki kanan, dan Agus Izack kena tembakan di kaki kanan.

Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease Ajun Komisaris Besar Polisi Suharwiyono kepada sejumlah wartawan di Mapolres Ambon, Minggu sore, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Namun, ia tidak mau menjelaskan lebih rinci soal korban yang mengalami luka tembak.

"Memang benar ada insiden antarwarga di dua desa tersebut dan saat ini kami masih menyelidiki peristiwa tersebut, termasuk jumlah korban," kata Kapolres.

Menurut Kapolres, saat ini pihaknya telah melakukan sejumlah langkah pencegahan untuk mengantisipasi adanya bentrok susulan antarkedua desa itu, dengan mengirimkan sejumlah aparat kepolisian di kawasan tersebut.

"Untuk mencegah terjadinya bentrok susulan, saat ini anggota kami sudah berada di kawasan kedua desa tersebut. Mereka kami tugaskan di sana untuk mengantisipasi adanya bentrok susulan," ujarnya.

Ia berharap, warga kedua desa dapat menahan diri dan tidak terprovokasi oleh berbagai hasutan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Ia juga mengimbau agar kedua desa dapat menghentikan aksi kekerasan demi menghargai Natal yang sebentar lagi akan tiba.

"Kami minta warga kedua desa jangan terprovokasi, apalagi perayaan Natal sudah semakin dekat. Kami minta agar kedua warga dapat menghargainya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com