Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ponpes di Purbalingga Bantah Penangkapan Teroris

Kompas.com - 18/12/2012, 12:58 WIB
Kistyarini

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pondok Pesantren El-Suchary Purbalingga, Jawa Tengah, membantah terjadinya penangkapan terduga teroris di pondok pesantren tersebut.

Dalam pernyataan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (18/12/2012), Direktur Ponpes El Suchary, KH Ahmad Thoha Makhsun, menegaskan bahwa penangkapan itu dilakukan di luar pesantren.

KH Ahmad Thoha membenarkan bahwa yang ditangkap oleh Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88) pada Minggu (16/12/2012) itu adalah salah satu santrinya.

"Terduga merupakan santri baru yang baru 2 bulan berada di pesantren kami. Dia ditangkap terkait dugaan peristiwa Solo yang terjadi jauh sebelum masuk pesantren kami," demikian pernyataan KH Ahmad Thoha.

Ditegaskan pula bahwa pihaknya sama sekali tidak mengetahui bahwa santri baru tersebut menjadi target operasi Densus 88.

Dalam pernyataan itu, pihak KH Ahmad Thoha Makhsun sekaligus memastikan bahwa pondok pesantren yang dipimpinnya tidak terkait sama sekali dengan aktivitas terduga teroris yang disebut berinisial AZ itu.

"Kami memastikan tidak ada keterkaitan pesantren, yayasan, staf pengajar dengan penangkapan tersebut dan lembaga kami sudah belasan tahun dikenal baik dan tidak bermasalah di semua instansi pemerintah serta masyarakat Purbalingga dan sekitarnya," tegas KH Ahmad Thoha Makhsun.

Diberitakan sebelumnya, bahwa Densus 88 menangkap seorang terduga teroris di Purbalingga, Jawa Tengah, pada Minggu (16/12/2012).  Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Suhardi Alius menjelaskan, AZ terkait dengan dengan kelompok Farhan (19), yang terlibat tiga aksi penyerangan terhadap pos pengamanan dan pos polisi di Solo selama bulan Agustus 2012.

Pertama aksi penembakan di Pospam Simpang Gemblengan, Jumat (17/8/2012). Kedua, di Bundaran Gladak, Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu (18/8/2012). Ketiga, yang menewaskan seorang anggota kepolisian Bripka Dwi Data Subekti di Pos Polisi Singosaren, Jalan Rajiman Serengan, Solo, Kamis (30/8/2012).

"Terkait dengan kelompok Farhan yang melempar granat di pos polisi Gladak dan penembakan anggota Polisi di Solo. Sekarang sedang dalam pengembangan," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com