Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Didemo, Kepala Bulog yang Mengungsi

Kompas.com - 27/11/2012, 16:06 WIB

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Kepala Perum Bulog Sub Divre XII wilayah Madura, A Readi terpaksa mengungsi dari rumah dinasnya akibat unjuk rasa yang digelar mahasiswa di sekitar kantor KPU Pamekasan.

"Saya terpaksa mengungsi dari rumah dinas, karena di depan rumah saya didirikan tenda pengunjuk rasa, dan demi keamanan dan kenyamanan terpaksa tidur di tempat lain," kata A Readi di Pamekasan, Selasa (27/11/2012).

Rumah Kepala Bulog Sub Divre XII wilayah Madura A Readi terletak di Jalan Brawijaya, Pamekasan, berjarak sekitar 200 meter dari kantor KPU Pamekasan.

Ia terpaksa tidak menempati rumah dinas dalam 20 hari terakhir ini karena di depan rumahnya ditempati posko pengunjuk rasa pendukung pasangan calon bupati Achmad Syafii-Kholil Asy’ari (Asri) yang mendesak agar KPU membatalkan keputusannya mencoret pasangan bakal calon itu.

Readi juga menjelaskan, dirinya terpaksa pindah ke tempat lain dan mencari tempat yang lebih aman, karena khawatir dengan aksi gerakan yang dilakukan mahasiswa pendukung pasangan Asri itu.

"Mereka itu kan mendirikan tenda di depan rumah dinas saya, bahkan kalau malam hari terkadang mereka tidur di depan rumah," ucapnya, menjelaskan.

Unjuk rasa mahasiswa pendukung pasangan bakal calon bupati Achmad Syafii dan wakilnya Kholil Asy’ari ini digelar sejak penetapan pasangan calon oleh KPU Pamekasan pada 9 November 2012.

Pasangan ini dinyatakan tidak lolos oleh KPU Pamekasan dengan alasan karena mereka tidak memenuhi persyaratan administratif, yakni wakilnya Kholil Asy’ari menggunakan nama ganda dan ijazahnya mencurigakan.

Kholil menggunakan nama ganda sebagai Kholil Asy’ari dan Halil. Nama Kholil Asy’ari digunakan selama menjabat Ketua DPRD Pamekasan, sedangkan nama Halil digunakan saat mendaftarkan diri sebagai bakal calon wakil bupati Pamekasan mendampingi bacabup Achmad Syafii.

Pihak KPU Pamekasan menganggap nama ganda yang digunakan Kholil Asy’ari ini cacat administrasi, sebagaimana dalam isian form 7 yang merupakan salah satu syarat dalam pencalonan tersebut.

Namun pihak pendukung Asri tidak terima dengan keputusan ini, sehingga mereka unjuk rasa dengan mendirikan posko di depan kantor KPU Pamekasan. "Nah, rumah dinas saya itu kan ada di dekat kantor KPU. Makanya juga berimbas jika ada unjuk rasa seperti ini," ujar Readi.

Selama unjuk rasa berlangsung, Readi terpaksa tidur di hotel, terkadang numpang di rumah anak buahnya di Pamekasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com