Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Mahasiswa Demo Kantor Biro Radar Madura

Kompas.com - 17/10/2012, 18:46 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sebanyak 500 lebih mahasiswa dari Universitas Madura (Unira) Pamekasan, Jawa Timur, menggelar aksi demonstrasi ke kantor media harian Radar Madura (Jawa Pos Grup) Biro Pamekasan, Rabu (17/10/2012). Kedatangan mereka karena tidak puas dengan beberapa pemberitaan yang dimuat di koran tersebut.

Beberapa berita dimaksud antara lain soal kasus penganiayaan yang menimpa salah satu anggota Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Unira dan Orientasi Pendidikan di Unira yang dinilai merugikan nama baik panitia maupun Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unira. Berita-berita tersebut dinilai tidak berimbang dan dianggap tidak independen.

Hariyono, Presiden Mahasiswa Unira Pamekasan dalam orasinya mengatakan, seharusnya media mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat dan benar. "Media itu memiliki fungsi pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial dimana dalam hal pemberian informasi harus benar-benar selektif, disertai dengan fakta dan tidak boleh menggabungkan opini pribadi degan berita," katanya dengan menggunakan sound system di atas mobil pikap terbuka.

Karena merasa dirugikan atas beberapa pemberitaan di Radar Madura, mahasiswa menuntut agar wartawan yang menulis berita harus disanksi berupa pemecatan. "Kami juga minta agar pihak Radar meluruskan pemberitaan tentang masalah yang terjadi di lingkungan Unira dan kami meminta agar pihak Radar meminta maaf kepada pihak Unira dengan cara dimuat di halaman depan Radar Madura selama tujuh hari berturut-turut," tegas Hariyono.

Selain itu, Hariyono juga meminta semua wartawan Radar Madura dievaluasi agar bisa memahami dan mematuhi kode etik pers.

Menanggapi hal itu, Kepala Biro Pamekasan Radar Madura, Hariyanto di depan ratusan mahasiswa mengatakan, akan menindaklanjuti segala tuntutan BEM Unira kepada pimpinannya di Bangkalan. Untuk meluruskan pemberitaan yang dinilai miring, pihaknya siap bertemu untuk membicarakan berita tersebut.

Terkait tuntutan permintaan maaf selama tujuh hari di halaman depan, Hariyanto juga menyatakan akan menyampaikan hal itu kepada pimpinannya.

"Terkait evaluasi wartawan kami, sejak Kapolres Pamekasan memberitahukan kalau hari ini ada demo langsung kami kumpulkan mereka untuk dilakukan evaluasi," ungkap pria berambut tipis ini.

Demo yang digelar di sepanjang jalan kabupaten ini mengganggu arus lalu lintas. Akibatnya, polisi harus menutup jalan dua akses keluar-masuk menuju Pendopo, Ronggosukowati, Pamekasan.

Dalam beberapa orasinya, mahasiswa mencaci maki wartawan Radar Madura dengan kata-kata kotor. Bahkan aksi mahasiswa ini nyaris ricuh saat Kabiro Pamekasan Radar Madura hendak berdialog dengan mahasiswa. Namun hal itu berhasil diredam petugas kepolisian.

Di akhir aksinya, mereka mengancam jika aspirasinya tidak dipenuhi, mereka akan datang untuk berdemo lagi dengan jumlah mahasiswa yang lebih banyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com