Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Dua Desa di Sampang Nyaris Bentrok

Kompas.com - 05/05/2012, 15:04 WIB
Taufiqurrahman

Penulis

SAMPANG, KOMPAS.com - Perluasan lahan pegaraman milik PT Garam di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Sabtu (5/5/2012) di Desa Ragung, yang dikerjakan oleh puluhan warga Desa Pangarengan, Kecamatan Pangarengan, mendapat pengusiran dari ratusan warga sekitar. Sebab mereka khawatir akan terjadi kerusakan lingkungan, terutama tercemarnya sumur warga untuk dikonsumsi.

Aksi pengusiran itu sempat diwarnai ketegangan antara pekerja dengan warga Desa Ragung. Para pekerja yang tak lain adalah tetangga desa Ragung sendiri, sengaja disewa oleh PT Garam untuk membuat tanggul tambak. Sebelumnya, PT Garam menggunakan alat berat berupa bego untuk mengerjakan tanggul, namun juga diusir oleh warga. Bahkan bego tersebut nyaris dibakar massa.

Hisyam, salah satu tokoh masyarakat Desa Ragung mengatakan, dengan mempekerjakan warga Desa Pangarengan, PT Garam mau mengadu antar warga. Sehingga warga Desa Ragung dan Desa Pangarengan akan bentrok. "Ini hanya akal-akalan PT Garam saja agar bisa seenaknya sendiri melakukan perluasan lahan. Tapi kami minta agar perluasan dihentikan," ungkapnya.

Ketegangan antara pekerja dan warga bisa diatasi setelah ratusan aparat keamanan dari Polres Sampang turun langsung melakukan pengamanan. Wakil Kepala Polres Sampang, Kompol Sujono berhasil menenangkan emosi antar warga.

"Kami meminta warga bubar dan segera meninggalkan lokasi, sebab yang bekerja itu saudara kalian yang dipekerjakan PT Garam. Kami upayakan untuk melakukan pertemuan dengan PT Garam, " ungkap Sujono kepada ratusan warga Desa Ragung.

Warga dari dua desa itu kemudian sama-sama membubarkan diri dengan pengawalan dari aparat kepolisian.

Sementara dari pihak PT Garam tidak ada satu pun yang berada di lapangan. Bahkan penanggung jawab pekerja pembuatan tanggul juga tidak ada di lokasi. "Saya hanya disuruh bekerja dan tidak tahu kalau akan ada pengusiran dari warga. Jadi kami hentikan saja pekerjaan ini," kata Ahmad, salah satu pekerja.

Kekhawatiran warga atas proyek perluasan lahan pegaraman itu, akan berdampak kepada rusaknya rumah warga yang jaraknya hanya 300 meter dari batas perluasan lahan. Selain itu, warga juga khawatir sumur mereka asin karena serapan air garam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com