Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumen PT Timah Tbk Tertekan

Kompas.com - 28/10/2011, 15:21 WIB
Kris R Mada

Penulis

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Sebagian konsumen PT Timah Tbk mulai tertekan akibat moratorium ekspor timah sejak 1 Oktober 2011. Namun, mereka tidak berdaya mendesak moratorium diakhiri.

Kepala Humas PT Timah Tbk, Wirtsa Firdaus mengatakan, memang tidak ada pernyataan resmi dari konsumen akhir PT Timah Tbk tentang keberatan itu. Namun, rumor kesulitan konsumen akibat keterbatasan pasokan timah tidak dibantah.

"Kami sudah menjelaskan kepada pembeli tentang penundaan ekspor," ujarnya, Jumat (28/10/2011) di Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. PT Timah Tbk bersama perusahaan peleburan timah lain di Babel sepakat menunda ekspor timah mulai 1 Oktober 2011 hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Penundaan itu menyusul penurunan harga timah hingga ke kisaran 19.000 dolar AS per metrik ton pada Agustus-September 2011. Sebagai pemasok sedikitnya 27 persen kebutuhan timah dunia, Babel berkepentingan menjaga harga timah.

Karena itu, Babel sepakat menunda ekspor untuk mendesak pasar memberikan harga setidaknya 25.000 dolar AS per metrik ton. PT Timah Tbk adalah pemasok hingga 11 persen kebutuhan timah dunia.

Hal itu menjadikan BUMN tersebut sebagai eksportir pemasok timah terbesar dunia Sementara Indonesia merupakan negara eksportir terbesar dengan pasokan rata-rata 120.000 ton per tahun atau setara 30 persen kebutuhan dunia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com