Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emil Salim: Ciptakan Cendekiawan Pembaharu

Kompas.com - 15/10/2011, 22:57 WIB
Sonya Helen Sinombor

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com -- Mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim mengingatkan agar perbedaan yang antara miskin-kaya, menganggur-bekerja, buta huruf-terpelajar, desa-kota, lansia-muda, tidak menimbulkan disharmoni dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, apalagi sampai berhimpitan dengan beda ras, suku, budaya, agama, sosial dan politik yang sampai menciptakan konflik sosial.

Emil menyampaikan hal itu dalam orasi bertema "Prestasi dalam Harmoni" pada puncak acara Dies Natalis ke-54 Universitas Diponegoro, Sabtu (15/10/2011) di Kampus Undip Tembalang, Semarang, Jawa Tengah.

Emil berharap untuk menghadapi disharmoni tersebut diperlukan prestasi kerja yang simultan, dengan mengurangi ketertinggalan pembangunan, mengurangi kemiskinan, pengangguran, dan kerusakan lingkungan. "Universitas harus berperan dalam menghadapi persoalan di atas, dengan menjadikan universitas sebagai sentra pendidikan yang mampu menciptakan cendekiawan pembaharu," tuturnya.

 

Pada kesempatan itu Emil juga mendorong universitas yang merupakan sentra penelitian melahirkan gagasan pembaruan, serta menjadi sentra pengabdian masyarakat, sehingga bisa memberi sumbangan bagi pembangunan dalam memberantas kemiskinan, pengangguran, dan kerusakan lingkungan.

Selain orasi ilmiah, pada Dies Natalis yang dihadiri Gubernur Jateng Bibit Waluyo, juga diperkenalkan doktor- doktor baru Undip periode Oktober 2010 - September 2011, serta pemberian penghargaan kepada pegawai negeri sipil (PNS) purna tugas dan PNS masa kerja 25 tahun. Pada kesempatan itu juga diberikan penghargaan bidang pengembangan, kekaryaan, dan kemasyarakatan kepada Prof dr FM Cortens, Prof Dr dr Susilo Wibowo, Prof Suyudi Mangunwiharjo, Ir Benedictus Sukamto, Ir Sri Eko Wahyuni, dan Drs Yudiono KS SU.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com