Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan Melanda 303 Hektar Sawah

Kompas.com - 07/09/2011, 22:18 WIB

CILACAP, KOMPAS.com - Kekeringan melanda sekitar 303 hektar sawah di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah selama musim kemarau.

Selain terjadi di sawah tadah hujan, hal serupa mengancam areal pertanian irigasi teknis. Ini terjadi karena perbaikan jaringan pengairan sampai sekarang belum selesai, sehingga semua pintu air masih ditutup hingga akhir Oktober.  

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Cilacap, Gunawan, Rabu (7/9/2011), mengatakan, hingga akhir Agustus dari 303 hektar sawah yang mengalami kekeringan, wilayah terluas berada di Kecamatan Cipari mencapai 170 hektar. Wilayah lainnya yakni Majenang (20 hektar), Kesugihan (15 hektar) dan Kawunganten (98 hektar).  

"Kekeringan utamanya terjadi di sawah-sawah tadah hujan yang merupakan jenis areal pertanian terluas di Cilacap," ujarnya.  

Dari sekitar 63.000 hektar sawah di wilayah itu, 70 persen di antaranya merupakan sawah tadah hujan, sedangkan 30 persen sisanya sawah irigasi teknis.

Musim kemarau yang diperkirakan hingga Oktober mendatang dikhawatirkan mengganggu produksi padi Cilacap yang ditargetkan mencapai 750.000 ton.  

Tarmudji (40), petani Desa Bangkal, Kecamatan Binangun, mengatakan, meskipun sawah seluas setengah hektar miliknya berada di saluran irigasi teknis, dia tetap belum bisa memulai musim tanam. Irigasi yang bersumber dari Bendung Gerak Serayu masih dalam perbaikan.   

"Kami khawatir kalau hingga awal Oktober semua sawah di jaringan pengairan teknis belum bisa tanam, produksi padi terganggu," ujarnya.  

Perbaikan irigasi

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Cilacap, Soedarno, mengatakan, kekhawatiran petani akan ancaman produksi padi bukan tanpa alasan. Sebab, perbaikan irigasi diperkirakan baru selesai akhir Oktober. Padahal, Musim Tanam (MT) I 2011/2012 seharusnya dimulai awal bulan depan.  

Menurut dia, pemerintah daerah harus mengantisipasi ancaman paceklik dengan mempercepat perbaikan saluran irigasi. Terlebih, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) meramalkan, musim kemarau tahun ini berlangsung lebih panjang yakni hingga akhir Oktober.  

Kepala Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Bina Marga, SDA, dan ESDM Cilacap, Saeful Hidayat, membenarkan, perbaikan salurah irigasi masih dilakukan terutama untuk jaringan sekunder. Jaringan yang diperbaiki mengairi sekitar 1.000 hektar sawah dengan anggaran daerah mencapai Rp 1,75 miliar.  

Jaringan itu meliputi wilayah Sidareja, Majenang, Kroya dan Cilacap, kata Saeful. Dia menambahkan, kendati dalam kontrak pengerjaan, perbaikan irigasi berlangsung hingga akhir Oktober, diyakini akhir September ini sebagian proyek sudah selesai sehingga sebagian petani sudah bisa memulai musim tanam baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com