Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abu Lokon Menyebar Sejauh 3 Km

Kompas.com - 17/07/2011, 14:28 WIB

MANADO, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara mengimbau kepada warga di kaki gunung Lokon, Kota Tomohon dan beberapa desa di Minahasa dan Manado, untuk terus mewaspadai aktivitas gunung itu, setelah kembali meletus pada Minggu (17/7/2011) pukul 10.42 WITA.

"Aktivitas Gunung Lokon terus terjadi, bahkan pada pagi hari sempat mengeluarkan pasir di sekitar kawah gunung," kata Kepala BPBD Sulut Hoyke Makarawung, di Manado, Minggu.

Abu vulkanik yang menyebar sejauh 3 kilometer itu diminta untuk diwaspadai, karena resikonya bisa berdampak pada kesehatan manusia.

BPBD Sulut mengharapkan masyarakat mengikuti arahan serta perkembangan informasi resmi dari pemerintah daerah dan lembaga terkait, serta tidak sembarangan menerima informasi dari pihak tidak terkait yang akhirnya merugikan.

"Informasi resmi dari pemerintah daerah maupun instansi terkait perkembangan gunung dinilai akurat. Ini untuk menghindari adanya bentuk pengalihan isu dari orang-orang tidak bertanggung jawab," jelasnya.

Sementara itu jumlah pengungsi di tempat-tempat disiapkan pemerintah daerah sudah berjumlah 4.868 jiwa, sementara yang belum terdata kemungkinan besar berada di rumah-rumah milik warga yang jauh dari lokasi gunung itu.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra), Agung Laksono, telah mengunjungi lokasi pengungsian warga korban letusan Gunung Lokon di Tomohon.

Lokasi yang dikunjungi tersebut, masing-masing di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 dan Taman Kota Tomohon.

Di SMP Negeri 1 Tomohon terdapat sekitar 1.037 pengungsi terdiri 563 laki-laki dan 474 perempuan, sedangkan di Taman Kota terdapat 894 pengungsi terdiri 452 laki-laki, 442 perempuan.

Pada setiap kunjungan itu, Agung Laksono didampingi antara lain Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Djouhary Kansil, Pelaksana tugas Wali Kota Tomohon, Jimmy Eman, memasuki ruangan-ruangan yang dijadikan tempat tinggal para pengungsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com