Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40 Persen Kawasan Hutan Kalsel Kritis

Kompas.com - 14/07/2011, 22:00 WIB

BANJARMASIN, KOMPAS.com — Sebanyak 40 persen dari 112.000 hektar kawasan hutan di taman hutan rakyat Kalimantan Selatan kritis akibat pembalakan hutan, pembakaran, dan pertambangan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Tahura Kalsel Akhmad Ridhani di Banjarmasin pada sosialisasi dan praktik pemadaman kebakaran bersama Komunitas Jurnalis Pena Hijau Indonesia di kawasan tahura, Kamis (14/7/2011).

Menurut dia, kendati saat ini pembalakan hutan sudah mulai terkendali, tetapi untuk pembakaran kawasan tahura yang sebagian besar masih berupa semak-semak belum bisa dikendalikan secara maksimal.

Hal tersebut terjadi, kata Akhmad, karena kesadaran masyarakat terhadap bahaya pembakaran kawasan hutan masih cukup rendah.

Terbukti selama musim kemarau 2011 terdapat 202 titik api di kawasan tahura dengan lahan yang terbakar seluas 119,50 hektar.

Salah satu penyebab terjadinya kebakaran lahan dan hutan tersebut karena sengaja dibakar oleh sebagian masyarakat untuk kebutuhan peternakan.

Misalnya peternak di Kabupaten Tanah Laut yang sengaja melepas ternak sapi di sekitar tahura tanpa dikandang. Untuk mendapatkan makanan yang segar, masyarakat membakar lahan yang kering agar kembali tumbuh subur.

Akibat pembakaran tersebut, tambahnya, bukan hanya mengurangi fungsi kawasan hutan, tetapi juga menyebabkan terjadinya ISPA, terganggunya lalu lintas darat dan udara dan lainnya.

"Seperti beberapa waktu lalu, kebakaran lahan, baik berupa semak dan pohon, sulit kita padamkan karena bertepatan dengan cuaca cukup panas dan di sekitar kawasan hutan banyak ditumbuhi semak kering," katanya.

Lamanya pemadaman kebakaran juga disebabkan oleh minimnya personel satuan Manggala Agni yang ada, sementara kawasan yang harus dijaga cukup luas, bahkan kawasan Tahura Kalsel paling luas di seluruh Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com