Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita Hidrocepalus Mengadu ke DPRD

Kompas.com - 27/05/2011, 10:31 WIB

PINRANG, KOMPAS.com — Gagal mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, orangtua Muhammad Fadli, penderita hidrocepalus asal Kampung Paccoko, Kelurahan Suppa, Kecamatan Suppa, akhirnya mengadukan nasibnya ke DPRD Kabupaten Pinrang. 

Dengan menggunakan motor, Darwis dan Fatmawati yang menggendong Fadli menuju ke kota Pinrang yang berjarak sekitar 27 kilometer. "Ada yang menyarankan kami untuk mengadu ke DPRD saja karena katanya orang di DPRD bisa ikut membantu anak kami," kata Darwis kepada Kompas.com, Jumat (27/5/2011). 

Berbekal selembar karton putuh bertuliskan "Tolong kami Pak, anak kami butuh hidup. Kami datang mengetuk pintu hati Bapak", Darwis memarkir motornya di luar gedung DPRD dan berjalan masuk diikuti sang istri yang menggendong Fadli. Namun, kedatangan orangtua Fadli, anak balita berusia 11 bulan yang kepalanya terus membesar akibat cairan menggumpal, tidak disambut oleh satu pun anggota DPRD Pinrang, padahal jam sudah menunjukkan pukul 10.30 Wita. 

Tiga ruang komisi di gedung wakil rakyat tersebut kosong. "Tidak tahu kami harus mengadu ke mana lagi," katanya. 

Suasana panik sempat terlihat di dalam gedung DPRD Pinrang. Beberapa staf setempat terlihat sibuk dengan telepon seluler mereka, berusaha menghubungi anggota dewan yang tidak satu pun berada di tempat. Sekitar 15 menit, Sekretaris Dewan H Khaeruddin muncul dengan langkah tergesa-gesa. 

Darwis mengaku kecewa karena saat diterima Sekwan DPRD Pinrang, dia justru mengarahkan wartawan untuk meliput mereka agar dimasukkan ke siaran di televisi agar mendapat bantuan dari pemirsa.  "Ini wartawan, masukkan saja ke televisi. Beginian yang bagus diliput supaya ibu ini dapat bantuan," kata Khaeruddin. 

Akhirnya, Darwis memilih bertahan meski harus berhadapan dengan Sekwan DPRD Pinrang yang lebih banyak bicara tanpa memberikan solusi. Satu jam kemudian, Ketua Komisi III DPRD H Ramadhan muncul dan menerima tukang ojek bersama keluarga kecilnya itu. "Tentu akan kami bantu. Kami akan carikan solusinya. Mereka warga miskin dan mereka berhak mendapatkan pelayanan gratis karena memang sudah ada anggaran kesehatan untuk mereka. Segera kami tindak lanjuti keluhan ini agar balita Fadli segera mendapat perawatan," kata Ramadhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com