Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami Lagi Merantau, Bayi 3 Hari Dibunuh

Kompas.com - 12/10/2010, 05:16 WIB

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Diduga karena terhimpit persoalan ekonomi, seorang ibu asal Desa Tambakrejo, Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Handayani (31), tega membunuh bayinya.

Mayat bayi laki-laki tersebut ditemukan warga mengapung di sungai Desa Plampangrejo Kecamatan Cluring. Desa Tambakrejo berbatasan dengan Desa Plampangrejo.

Handayani sampai Senin (11/10/2010) ditahan di Mapolsek Cluring. Menurut Kepala Seksi Humas Polsek Cluring, Aiptu Eko Laksono, dari hasil penyelidikan kuat dugaan ibu dari sang bayi mengarah kepada Handayani. “Karena sebelumnya ia diketahui hamil tetapi selama beberapa hari terakhir perutnya kempes,” kata Eko.

Perut Handayani terlihat kempes seperti perempuan yang baru melahirkan. Akhirnya polisi mendatangi rumah Handayani.

Saat didatangi, Handayani sempat melarikan diri karena ketakutan. Namun akhirnya polisi menangkapnya. Kepada polisi dia mengaku melahirkan bayi sehat pada Kamis (7/10/2010) pagi.

“Namun beberapa saat setelah dilahirkan, mulut si jabang bayi langsung dibekapnya, hingga tak bernafas lagi,” ungkap Eko.

Pada sore harinya, Handayani menghanyutkan mayat anak keempatnya itu di sungai di Desa Plampangrejo, berbatasan dengan Desa Tambakrejo. Mayat bayi malang itu dibungkus dengan tas plastik warna hitam.

Handayani mengaku nekat menghabisi bayinya  lantaran malu. Istri dari Suprapto ini malu setelah diolok-olok tetangganya karena memiliki anak banyak namun masih hamil lagi. “Katanya anak saya sudah banyak tetapi, kok masih hamil lagi,” ujarnya.

Namun sejumlah tetangga menduga jika perbuatan itu karena ia terhimpit faktor ekonomi. Apalagi, menjelang kelahiran, Suprapto malah merantau ke Kalimantan untuk bekerja.

Menurut salah satu tetangganya, Mujiono, Handayani dan Suprapto merupakan keluarga kurang mampu di desa setempat. “Memang dari keluarga kurang mampu, suaminya juga merantau ke Kalimantan untuk bekerja,” ujarnya. (Sri Wahyunik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com