Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Longsor yang Mengintai Semarang

Kompas.com - 06/12/2009, 04:13 WIB

UNGARAN, KOMPAS.com - Empat dari 19 kecamatan di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, pada musim hujan ini rawan longsor, sehingga semua penduduk di daerah ini harus waspada.   "Hujan dapat membuat tanah longsor pada daerah yang topografinya perbukitan," kata Kepala Dinas Bina Marga, Sumberdaya Air, Energi dan Sumberdaya Mineral Kabupaten Semarang, Totit Oktorianto, di Ungaran, Sabtu (5/12).
     
Empat kecamatan tersebut, katanya, adalah Kecamatan Jambu, Banyubiru, Ungaran Timur dan Sumowono. Ketika hujan turun dengan intensitas tinggi, katanya, warga harus sering ke luar rumah untuk memastikan kondisi lingkungannya tetap aman.
     
Selain itu, katanya, pohon yang lebat yang berada di sekitar rumah lebih baik dipangkas agar tidak tumbang saat hujan disertai angin kencang sehingga mengancam menjatuhi rumah warga. Menurutnya, beberapa desa yang rawan terjadi longsor sudah mulai meningkatkan kewaspadaan.
     
"Sejumlah langkah yang sudah diambil adalah dengan mendirikan posko bencana dan menyiagakan linmas siaga," katanya. Sementara itu, Camat Banyubiru, Muhammad Maladi, mengatakan, tiga desa yang rawan longsor di kecamatan ini sudah sudah dibangunn posko, di antaranya Desa Kemambang, Wirogomo, dan Sepakung.
     
Ia mengatakan, posko-posko tersebut dijaga oleh linmas yang bertugas memantau di lingkungannya. "Warga juga pro-aktif dengan apabila terjadi bencana agar segera dilaporkan," katanya.
     
Ia mengatakan, mulai bulan Desember ini, pemantauan mulai ditingkatkan karena intensitas hujan mulai meningkat.
"Apalagi 60 persen wilayah di Banyubiru adalah pegunungan," katanya.
     
Selain tanah longsor, katanya, Banyubiru juga rawan bencana  banjir karena berdekatan dengan Rawa Pening. "Jika Rawa Pening meluap, beberapa desa sekitar, Ngrapah, Banyubiru, Tegaron, Kebumen dan Rowoboni, akan terjadi bencana banjir," katanya.
     
Sementara Camat Sumowono, Hendy Juli Indarto, mengatakan, beberapa desa sudah mulai disiagakan dengan membentuk linmas siaga. Ia mengatakan, di wilayahnya beberapa desa yang rawan terjadi tanah longsor adalah Desa Pledokan, Kemitir, dan Duren.
     
Selain karena bentuk tanahnya perbukitan, menurutnya, pohon keras yang semakin jarang akan menjadikan wilayah di desa tersebut rawan terjadi bencana tanah longsor. "Masing-masing desa akan dijaga oleh sekitar 15 petugas linmas," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com