Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janda Bertubuh Sensual Itu Dimesumi Kakak Iparnya

Kompas.com - 23/11/2009, 22:06 WIB

SUMENEP, KOMPAS.com — Tertarik dengan kemolekan dan sensualitas tubuh adik iparnya, Slamet (45), warga Desa Parsanga, Kecamatan Kota Sumenep, tega menyelingkuhi adik iparnya, St (38), hingga hamil 6 bulan.

Pelaku yang sudah beranak lima itu melakukan hubungan badan layaknya suami istri ketika sang istri sedang tidak ada di rumah.

Kendati istri pelaku mengetahui hasil hubungan gelap antara suami dan adiknya, istri pelaku dan adik iparnya yang hidup dalam satu rumah tetap menunjukkan kerukunan.

Bahkan, keduanya menunjukkan seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa dalam keluarganya. Istri pelaku kerap kali keluar rumah bersama adiknya, yang perutnya sudah mulai membuncit.

Namun, tidak demikian dengan warga sekitar. Mereka mengaku daerahnya tercemar oleh ulah pelaku dan adik iparnya yang berbuat mesum di luar nikah hingga hamil.

Mereka berencana akan mengusir pelaku, tetapi gagal setelah kepala desa setempat berjanji akan mendatangi pelaku dan membicarakan dengan pihak keluarganya.

Menurut Kepala Desa Parsanga, Imam Idafi, kasus perselingkuhan itu diduga sudah lama terjadi dan hingga kini masih berlangsung.

Kebetulan adik iparnya memang sudah hampir dua tahun hidup menyendiri lantaran dicerai oleh suaminya, sehingga tiap hari janda tanpa anak itu kumpul satu rumah dengan kakak iparnya.

”Mungkin sejak kumpul itu, si pelaku tertarik dengan kemolekan tubuh adik iparnya, sehingga hubungan gelap itu terjadi,” ujar Imam Idafi.

Akan tetapi, sepandai-pandainya menyimpan rahasia, akhirnya terkuak juga ketika si adik iparnya bunting hingga berumur 6 bulan.

Istri pelaku yang mengetahui adiknya hamil sempat terkejut, ketika tahu yang menanam benih di rahim adiknya adalah suaminya sendiri. Namun, istrinya justru tidak mempersoalkan kejadian yang menimpa suami dan adiknya.

Di lain pihak, warga sekitar marah mendengar kalau buntingnya janda bahenol itu atas ulah kakak iparnya sehingga warga sekitar meminta pertanggungjawaban perbuatan yang dilarang agama dan mencoreng nama baik lingkungannya. Untuk itu, warga menekan agar yang bersangkutan bertanggung jawab.

”Kami meminta ada ketegasan dari kepala desa terhadap warganya yang amoral. Mereka harus bertanggung jawab terhadap cemarnya lingkungan kita, atau kita akan usir bersama-sama,” ujar Ramli, warga sekitar. (st2)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com