Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencemaran Laut Timor oleh Minyak Mentah, Lewati ZEE

Kompas.com - 09/10/2009, 20:43 WIB

KUPANG, KOMPAS.com  - Pemerintah Federal Australia mengakui bahwa wilayah perairan Laut Timor sudah tercemar minyak mentah, dan telah melewati Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.

"Berdasarkan hasil foto satelit maupun pemantauan lewat udara yang dilakukan pemerintah Federal (Australia) menemukan adanya gumpalan minyak mentah di Laut Timor," kata Manager Hubungan Masyarakat Kedubes Australia untuk Indonesia di Jakarta, Toby Lendon yang dihubungi dari Kupang, Jumat (9/10) malam.

Lendon mengemukakan, Pemerintah Federal Australia secara resmi telah menyampaikan hasil pantuan tersebut ke Pemerintah Indonesia di Jakarta dan mengambil langkah-langkah antisipasi untuk mengatasi dampak lingkungan dari pencemaran tersebut.  

"Australia telah mengambil langkah-langkah yang ekstensif untuk meminimalisasi dampak lingkungan dari tumpahan minyak akibat meledaknya ladang minyak Montara di Laut Timor beberapa waktu lalu," katanya.

Sejak saat itu, kata Lendon, penerbangan reguler di atas Laut Timor mengindikasikan kilauan minyak, terutama di dalam wilayah ZEE Indonesia yang kadang kala muncul gumpalan-gumpalan kecil minyak di atas permukaan laut.  Namun, lanjutnya, jenis dan jumlah minyak yang terpantau di ZEE Indonesia dinilai tidak mengakibatkan ancaman yang signifikan terhadap lingkungan laut.

"Kami akan terus memantau situasi dan selalu memberi tahu Indonesia tentang gerakan minyak tersebut dan upaya-upaya tanggapan kami," katanya.

Ladang minyak Montara milik mantan PM Thailand, Thakshin Shinawatra yang di kudeta militer negara itu dua tahun lalu, terletak sekitar 690 km barat Darwin, Australia Utara dan 250 km barat laut Truscott di Australia Barat dan letaknya lebih dekat dengan gugusan Pulau Pasir (ashmore reef).

Akibat meledaknya ladang minyak tersebut pada 20 Agustus lalu mnumpahkan sekitar 500 ribu liter minyak mentah ke laut setiap hari dan telah mematikan ribuan ekor ikan di wilayah perairan tersebut.

Gumpalan minyak mentah tersebut juga ditemukan para nelayan Oesapa Kupang sepulang melaut dari Laut Timor pada Rabu (7/10) lalu sekitar 20 mil dari Pantai Tablolong, Kupang Barat atau sekitar 30 mil dari pantai selatan Kolbano, wilayah Timor Tengah Selatan (TTS).

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Frans Lebu Raya meminta pertanggungjawaban perusahaan pengelola ladang minyak tersebut,  PTTEP Australasia, jika Laut Timor tercemar minyak mentah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

Nasional
Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com