Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik Motor, Keselamatan Jadi Pertimbangan Kedua

Kompas.com - 18/09/2009, 21:03 WIB

INDRAMAYU, KOMPAS.com — Kania Cantika Ramadani (11 bulan) yang polos berjalan tertatih sambil berpegangan di pagar saung salah satu rumah makan di Eretan Kulon, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (18/9) pagi. Kania seakan tidak hirau dengan ibunya, Martia Lestari (21), yang istirahat rebahan karena kelelahan, atau dengan ayahnya, Fajar Farila (22), yang duduk sambil menghisap rokok.

Balita lugu itu pasti tidak paham kalau ia baru saja menempuh perjalanan sejauh 150 kilometer dari Bekasi menggunakan sepeda motor, dan masih akan menempuh jarak sekitar lebih dari 300 kilometer menuju Purwokerto.

"Persiapan mudik untuk Kania hanya jaket, celana panjang, kaus kaki, kaus tangan, air hangat dalam termos, dan pampers," kata Fajar.

Tidak ada peralatan khusus yang disiapkan kedua orangtua Kania untuk menjaga keselamatan putri semata wayangnya, saat mudik menggunakan sepeda motor. Ia sendiri sebenarnya khawatir mengajak Kania mudik dengan menggunakan sepeda motor, apalagi sudah banyak kisah orangtua kehilangan buah hatinya yang tewas saat mudik menggunakan sepeda motor.

Kasus terakhir, seorang gadis cilik bernama Cahaya Intan Sari (10) tewas terlindas truk di Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, Rabu (16/9) sore, saat dibawa mudik ayahnya, Gunarto (37), dengan sepeda motor, hendak menuju Ngawi, Jawa Timur.

Banyaknya kisah tragis orangtua kehilangan anaknya saat mudik menggunakan motor ternyata tidak membuat Fajar waswas. "Yang penting, kami hati-hati dan kecepatan motor tidak sampai 60 kilometer per jam. Hampir tiap jam kami berhenti untuk mengecek kondisi Kania," kata Fajar.

Pasangan Bambang (33) dan Efira (33) yang ditemui secara terpisah menuturkan pengalamannya dua tahun lalu ketika membawa mudik ketiga putrinya, Faza (11), Tiara (6), dan Nabila (3), menggunakan motor menuju Purwokerto. Faza didudukkan di depan, Tiara didudukkan di tengah, sedangkan Nabila yang saat itu berumur setahun digendong ibunya.

Meski selamat tak kurang satu apa pun, pasangan ini bertekad cukup sekali saja mudik naik motor bersama anak-anaknya. "Kasihan juga dengan anak-anak," kata Efira.

Tahun ini, mereka mudik menggunakan mobil bersama lima kerabatnya dan satu keponakannya yang masih anak-anak. Praktis, dalam mobil minibus itu diisi tujuh orang dewasa dan empat anak-anak. "Setidaknya lebih aman menggunakan mobil daripada menggunakan sepeda motor," kata Efira.

Membawa anak mudik menggunakan sepeda motor sangat tidak dianjurkan karena membahayakan keselamatan anak sendiri. Dalam berbagai kasus kecelakaan, dengan kecepatan rendah sekalipun, kecelakaan bisa berakibat fatal bagi jiwa anak.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com