Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drama Menegangkan di Atas Kapal Tua

Kompas.com - 27/08/2009, 15:08 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com — Beberapa bait doa dan puja-puji Tuhan sontak meluncur dari mulut puluhan penumpang kapal tua yang tengah diombang-ambing gelombang besar di perairan nan membiru, di Selat Badung, Bali.
    
Pekik ketakutan dan teriak yang kian serak saling berebut dengan kumandang doa para penumpang yang pucat pasi dengan bibir bergetar dan keringat dingin bercucuran.
    
Drama menegangkan itu berlangsung sekitar 30 menit sebelum kapal yang bagian lambung depannya koyak akibat diterjang ombak tenggelam menukik ke dasar laut, menumpahkan seisinya. Beberapa penumpang yang selamat bercerita bagaimana paniknya para penumpang ketika itu.
    
Penumpang selamat yang dalam perawatan di RSUD Klungkung menuturkan, tidak ada firasat buruk saat Kapal Motor Putra Romo berangkat dari Pelabuhan Kusamba, Kabupaten Klungkung, menuju Pulau Nusa Penida pada Rabu (26/8) siang sekitar pukul 14.30 Wita.
    
Namun, kata Nyoman Tongos, penumpang yang "diselamatkan" sebuah jeriken minyak, baru sekitar 20 menit kapal meninggalkan pelabuhan, tiba-tiba muncul ombak besar menghantam. Hantaman pertama menyebabkan kapal oleng dan terjangan berikutnya ternyata membobol bagian lambung depan kapal hingga koyak.
    
Pecah dihantam ombak

Menurut Nyoman Tongos, begitu bagian lambung kapal yang badannya dari kayu itu jebol, air laut tak dapat dibendung lagi, menerobos ruang dalam kapal. Doa dan pekik ketakutan semakin nyaring terdengar, tetapi ombak tampaknya malah semakin garang dan terus mengombang-ambingkan kapal yang usianya sudah tergolong renta itu.
    
Dalam hitungan menit, air pun memenuhi sebagian ruang kapal hingga posisinya miring, sebelum kapal itu tenggelam.
    
Kadek Geria (41), nakhoda, mengakui KM Putra Romo usianya sudah tergolong tua sehingga begitu diterjang ombak besar bagian lambungnya koyak. Dia mengaku sering mengeluhkan kondisi kapal kepada pengusaha yang mengoperasikan kapal tersebut, tetapi jawabannya selalu saja kurang memuaskan.
    
Dalam "mengemudikan" kapal, Kadek Geria didampingi rekannya Kadek Yoko (36). Kedua ABK ini tercatat selamat bersama 17 penumpang, sedangkan sembilan lainnya ditemukan tim SAR setelah mengambang menjadi mayat.
    
Selain menewaskan sembilan penumpang, musibah itu juga masih menyisakan dua warga lain yang dilaporkan hilang.
    
Masih mencari korban

Hingga Kamis (27/8) siang, tim SAR gabungan masih mencari korban. "Kami masih mencari dua korban yang dilaporkan hilang dalam musibah yang terjadi hari Rabu siang itu," kata Kepala Basarda Bali Ketut Parwa.
    
Ia menyebutkan, penumpang kapal yang dilaporkan hilang tersebut masing-masing I Wayan Payul dan Wayan Satu, keduanya penduduk asal Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. "Keluarga kedua korban datang melapor bahwa Payul dan Wayan Satu dipastikan ikut menumpang pada kapal yang kemudian tenggelam," ucapnya.
    
Ditanya tentang data manifes kapal yang berangkat dari Pelabuhan Kusamba, Klungkung, untuk tujuan Pulau Nusa Penida itu, Ketut Parwa menyatakan tidak ada kejelasan.
    
"Petugas pendata di Pelabuhan Kusamba malah mencatat 16 orang. Ini kan jelas tidak benar, wong yang masuk dalam perawatan di rumah sakit saja jumlahnya lebih dari itu, belum sembilan orang yang diketahui telah meninggal dunia," katanya.
    
Petugas Polres Klungkung mengungkapkan bahwa jumlah penumpang yang biasanya naik secara beramai-ramai saat kapal mau berangkat jarang dicatat resmi. Masalahnya, penumpang masuk tidak dengan tiket yang biasa dibeli di loket, tetapi cukup diminta ongkos saat mereka berada di atas kapal.
    
Mengingat hal itu, kecil kemungkinan jumlah penumpang kapal dari Pelabuhan Kusamba-Pulau Nusa Penida dan sebaliknya dapat didata secara valid, ujar polisi.
    
Berdasarkan angka sementara, jumlah penumpang mencapai 26 orang, ditambah dua ABK. Dari jumlah itu sembilan orang ditemukan telah menjadi mayat, 17 lainnya diselamatkan tim SAR dan sejumlah nelayan yang terjun melakukan pertolongan. Dengan demikian, kini tinggal dua penumpang lagi yang masih dalam upaya pencarian tim SAR gabungan dibantu para nelayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com